Mohon tunggu...
Hobby

Resensi Buku "Gelap-Terang Hidup Kartini" (2013)

6 Januari 2019   16:02 Diperbarui: 23 April 2021   17:37 6619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.tokopedia.com/

Pada 1904, empat hari setelah melahirkan anak pertamanya, Kartini wafat di pelukan suaminya dengan meninggalkan berbagai kisah perjuangannya. Di buku ini juga membahas tentang anak tunggal Kartini, Raden Mas Soesalit yang lebih memilih terjun ke dunia militer daripada meneruskan takhtanya sebagai penerus Bupati Rembang.

Buku Gelap-Terang Hidup Kartini ini terdapat beberapa keunggulan. Di antaranya ialah ukuran buku yang lumayan besar membuat tulisan di dalamnya jelas dan mudah terbaca, sehingga mata tidak akan cepat lelah saat mambacanya. 

Buku juga dilengkapi dengan banyak gambar, dengan penataan gambar yang apik di setiap membuat buku menjadi lebih menarik dan pembaca mempunyai gambaran tentang apa yang dimaksud penulis dalam buku ini. Walaupun bahasa yang digunakan agak tinggi, tetapi tidak sulit untuk memahami setiap kata dalam ulasan yang dimaksud.

Dalam setiap kelebihan pasti ada kekurangan. Pada buku ini kekurangan terletak pada sampul buku yang kurang menarik, warna sampul buku didominasi warna-warna gelap sehingga kurang bisa untuk menarik perhatian anak yang biasanya lebih menyukai warna-warna cerah. 

Lalu, dilihat dari segi penulisannya pun juga masih banyak kekurangan. Penggunanaan tanda baca koma masih belum benar dan masih kurangnya penjelasan dari setiap kata-kata yang mungkin bagi anak-anak masih asing, seperti penggunaan kata feodalisme, filantropis, dll.

Buku ini sangat cocok bagi anak SD, terutama untuk kelas tinggi, yaitu dari kelas empat sampai kelas enam. Pada pembelajaran kelas IV pun juga terdapat tema pembelajaran tentang kepahlawanan, sehingga buku Gelap-Terang Hidup Kartini ini cocok sebagai referensi peserta didik dalam pembelajaran tersebut. 

Apalagi sosok R. A. Kartini merupakan tokoh pahlawan yang cukup familiar bagi anak-anak, lukisannya sering dijadikan pajangan di kelas-kelas, dan tanggal 21 April sering dirayakan sebagai Hari Kartini.

Anak-anak juga seharusnya tidak melulu disuguhi dengan bacaan-bacaan khusus anak, seperti dongeng, komik, dll. Mereka juga perlu untuk diperkenalkan dengan buku biografi sejak dini, sehingga anak-anak dapat meneladani sifat-sifat tokohnya dan menerapkapkannya dalam siklus kehidupannya. 

Kegigihan Kartini demi mendapat pendidikan setinggi-tingginya, dapat dijadikan motivasi oleh siswa agar mereka juga gigih dalam memperjuangkan pendidikan bagaimanapun keadaannya. Karena bagi siswa-siswa yang tinggal di pedesaan, masyarakatnya masih banyak yang belum sadar akan pentingnya pendidikan bagi masa depan anak-anaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun