Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, langkah Anda dalam melakukan investasi dapat terpetakan dengan baik.
2. Pilihlah produk serta MI yang tepat
Setelah menentukan tujuan investasi, Anda bisa langsung memilih produk investasi serta MI yang tepat. Reksa dana sendiri terdiri dari beberapa jenis produk, dilihat berdasarkan resiko serta jumlah return-nya.Â
Tentu saja aspek resiko dan return akan selalu sebanding. Misalnya, dengan resiko yang rendah maka return yang akan Anda dapatkan pun rendah. Begitu pula sebaliknya..
Pertimbangkan profil resiko serta kebutuhan maupun tujuan Anda dalam berinvestasi sebelum memilih produk investasinya.
Pembagian produk investasi reksadana berdasarkan aspek resikonya, terbagi menjadi tiga yakni : resiko tinggi, resiko sedang, dan resiko rendah. Berikut adalah contoh produknya...
- Resiko tinggi : Reksa dana saham.
- Resiko sedang (di bawah resiko tinggi, di atas resiko rendah) : Reksa dana campuran seperti obligasi.
- Resiko rendah : Reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan
Setelah itu, pilihlah produk MI alias manajer investasi yang tepat. Sebab MI adalah pihak yang nantinya akan mengelola produk investasi Anda.
Setidaknya ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam memilih manajer investasi, antara lain....
- Aspek legalitas yang telah mendapatkan lisensi OJK.
- Track record alias pengalaman produk MI tersebut.
- Jumlah dana kelolanya.
- Histori kinerjanya.
- Kredibilitas produk MI.
3. Baca Prospektus
Prospektus sendiri merupakan sebuah dokumen perusahaan atau lembaga yang didalamnya terdapat gabungan antara profil perusahaan dan laporan tahunannya yang dijadikan sebagai landasan dalam memberikan informasi tertulis yang berkaitan dengan IPO.
Setidaknya dari prospektus ini, perusahaan akan memberikan informasi kepada publik berupa gambaran mengenai nilai saham perusahaan tersebut.