Mohon tunggu...
Isma Mufida
Isma Mufida Mohon Tunggu... Guru - Semua ditulis hanya berdasarkan kejadian nyata. Jika nantinya takdir tak mengizinkan kita hidup bersama, izinkan aku tetap mencintaimu melalui tulisanku :)

Allah, Orangtua, Keluarga, Sahabat, dan dia ❤

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bahagiamu, Bukan Aku

24 September 2021   13:07 Diperbarui: 24 September 2021   13:41 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indah itu tak selalu ada
Senang itu sementara
Jika senang jangan terlalu
Jika sedih jangan terlalu

Selamat siang, sayang
Tulisan ini kubuat bersamaan dengan aku yang sedang mendengarkan lagu "Nosstress - Pegang Tanganku"

Hari ini sangat melelahkan, sayang
Tapi aku senang
Dengan begitu, aku jadi lupa kalau aku sedang dirundung banyak sekali masalah

Sayang,
Aku dipercaya untuk menemani adik adik lomba yel yel
Jadi selama seminggu ini rasanya sibuk sekali
Aku selalu pulang lebih akhir dari biasanya

Sayang,
Hari ini jadwalku juga sangat padat
Jam istirahat juga harus digunakan untuk menemani adik adik latihan
Ditambah lagi, tadi salah satu adikku menangis dikelas karena usai dibentak oleh guru lain
Jadi aku harus menenangkannya
Sedangkan sebenarnya suasana hatiku sendiripun juga butuh ditenangkan

Tapi aku bersyukur,
Karena jika bertemu dengan mereka aku merasa menjadi wanita yang begitu kuat dan seolah olah semuanya sedang baik baik
Mereka yang menjadi alasan bahagiaku setelah kamu, sayangg

Tapi jika sudah sampai rumah,
Aku kembali kesepian sayang
Aku kembali mengingat setiap kebiasaan yang biasa kulakukan bersamamu
Aku kembali membenci diriku sendiri
Aku kembali menyalahkan segala hal yang sudah kulakukan

Sayang,
Disaat aku rapuh
Selalu ada kamu yang kembali membuatku utuh
Selalu ada kamu yang mau menenangkan dan mendengarkanku
Saat ini aku benar benar bingung sayang
Aku hanya bisa terus menangis dan menyalahkan diri sendiri
Aku juga tak tau harus berbuat seperti apa lagi
Maafku pun sudah tidak lagi ada harganya bagimu

Kamu boleh pergi
Kamu boleh melupakan aku
Kamu juga boleh membenciku
Tapi aku harus memastikan terlebih dahulu,
Jika pergimu itu dapat membuatmu bahagia
Meskipun bahagiamu bukan aku

Semoga kamu selalu bahagia ya, sayang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun