Mohon tunggu...
Isma Mufida
Isma Mufida Mohon Tunggu... Guru - Semua ditulis hanya berdasarkan kejadian nyata. Jika nantinya takdir tak mengizinkan kita hidup bersama, izinkan aku tetap mencintaimu melalui tulisanku :)

Allah, Orangtua, Keluarga, Sahabat, dan dia ❤

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Titik Terbaik Menurut Takdir

21 Februari 2021   19:40 Diperbarui: 21 Februari 2021   20:06 39027
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada berbagai cara dalam mengungkapkan rasa bagi orang orang yang telah jatuh cinta

Beberapa dari mereka, memilih untuk mengungkapkannya
Beberapa lagi, memilih untuk diam dan memendamnya
Sebagian dari mereka memilih untuk menyampaikannya dalam bentuk tulisan
Baik puisi, atau sekedar diary
Sebagian lagi, memilih untuk mendoakan dan memintanya langsung kepada Tuhan

Dan kau tau?
Aku memilih cara ketiga dan ketempat dalam mengungkapkan rasaku padamu

Kau tau dan kau pasti sadar
Aku nyaris tidak pernah mengatakan secara langsung bahwa aku mencintaimu
Bukan ku tak mau, hanya saja aku tak mampu

Kalimat "aku mencintaimu" terlalu indah untuk hanya sekedar diungkapkan
Cukup aku saja yang merasakannya

Terimakasih, kekasihku
Setelah kau mendiamkanku di beberapa hari yang lalu, tanpa kau mengatakan sepatah katapun padaku, akhirnya kau mengajakku bertemu
Aku suka caramu yang seperti itu
Kau yang memilih untuk berterus terang langsung di hadapan ku
Semoga, kau akan tetap begitu

Kau tau, setelah airmata yang jatuh begitu derasnya beberapa hari yang lalu
Tuhan menggantikannya dengan bahagia yang beribu ribu

Aku senang, setiap harinya aku merasa kau menjadi diri yang lebih baik dari versi dirimu
Kau yang akhir akhir ini mudah mengatakan maaf
Kau yang akhir akhir ini sering mengucapkan terimakasih
Dan kau yang sudah mau dan berani berterus terang padaku apabila sesuatu mengganjal dalam hatimu

Terimakasih ya,
Satu tahun yang lalu tepatnya, kau sudah berani membawaku masuk dalam dunia terdekatmu, keluargamu
Maafkan aku, karena pada tahun ini aku baru berani berterus terang pada keluargaku

Aku tidak pernah memaksa pada Tuhan agar kau nantinya menjadi jodohku
Aku hanya meminta, agar jika kau yang terbaik, Tuhan mempermudah jalan kita
Lebih mendekatkan kita
Dan saat ini aku benar benar merasakannya

Tapi aku tidak ingin terlalu percaya diri dengan doaku sendiri
Bukankah Tuhan Maha Membolakbalikkan isi hati?
Bisa saja, Tuhan mengizinkan kita jadi lebih dekat seperti ini agar jika kita nanti tidak bersama, kita akan dipisahkan dengan perpisahan yang indah
Tanpa rasa dendam dan benci

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun