Mohon tunggu...
Iskandar Mutalib
Iskandar Mutalib Mohon Tunggu... Penulis - Pewarta

Pengabdi Ilmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Terjerat WhatsApp Grup SMP

6 Desember 2018   11:02 Diperbarui: 6 Desember 2018   11:28 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Otaknya mengkerut tersumbat nafsu purba, wajahnya bersemi merah layaknya ABG yang baru jatuh cinta. Semua serba indah. Dikepalanya hanya ada satu nama Devie.

Setelah membaca dan membalas seluruh pesan whatsapp, ia kembali melarikan mobil kesayangannya ke arah Jakarta Pusat, menuju kantor.  

"Devie... Devie... Oh Devie, " kata Iponk dalam gumam.

Sesampainya di kantor, Iponk tak langsung masuk ruangan tempatnya melakukan aktivitas kerja. Dia berbincang-bincang sebentar dengan security dan office boy.  Penuh canda tawa. Lupa dengan Sanah yang tengah menangis,  Acha belum dijemput dari sekolah dan Yana yang selalu menanyakan kemana ayah pergi.

Iponk kembali menjadi perjaka. Cinta membutakan segalanya.  Ia memilih masuk cafe ketimbang masjid,  memilih lagu cinta ketimbang suara adzan,  memilih bercengkrama dengan teman SMP 909 ketimbang datang ke majelis ilmu, memilih mengantarkan teman perempuan ketimbang mengantar istri kerja.  

Sampai satu waktu sahabatnya sendiri Elay Setiawan ditentangnya berkelahi lantaran dianggap merusak kesenangannya dengan Devie.  

"Lay loe jangan ikut campur urusan cinta,  Devie itu cinta pertama gua sewaktu SMP dulu.  Gua mau nginep di hotel, losmen,  kost-kostan, loe gak usah ikut campur, " katanya meradang saat Elay bertanya apakah dia tidak rindu sama Sanah,  Acha dan Yana.

Lay,  kata Iponk, gua buat grup whatsapp SMP 909 salah satu alasannya adalah melacak Devie. Sekarang semua sudah berjalan sesuai skenario.

"Dia tuh udah bilang ke gua kalau dia memiliki perasaan yang sama sewaktu SMP.  Cuma dia gak berani ngomong karena gue brutal dulu.  Dan, dia sudah dilamar keluarga suaminya yang sekarang ini, " katanya.

Lay,  Iponk  berujar,  loe gak kenal Devie. Wajahnya tuh mirip artis Indonesia.  Gua yakin loe naksir kalau lihat Devie. Lagian,  rumah tangga Devie sudah gak harmonis,  suaminya lebih banyak menghabiskan waktu di empang,  mancing ikan.  

"Angkot yang jadi modal utama nyari nafkah malah dijual. Duitnya digunakan untuk main perempuan dan mancing, " tuturnya berapi-api.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun