Tentu, saat perilaku sudah sulit dikendalikan, tak boleh ditunda lagi untuk meminta bantuan dokter, psikiater atau tenaga kesehatan lainnya.
Namun, ketika tingkatnya belum terlanjur berat, berikut ini ada enam langkah yang akan sangat membantu kita dalam mengatasi stres, atau bisa pula sebagai bagian dari upaya pencegahan.Â
Pertama, lebih terbuka kepada orang lain. Jika ada unek-unek, ada baiknya diceritakan kepada orang terdekat. Ini bukan aib dan bukan pula menggambarkan kelemahan kita.Â
Tapi, akan membantu kita untuk berpikir positif tentang diri kita sendiri, sekaligus untuk mendapat masukan dari orang lain. Andai tak dapat masukan pun, sekadar kita bercerita saja, telah membantu melepaskan beban.
Kedua, tetap aktif melakukan berbagai kegiatan fisik seperti berolahraga. Lakukan ini sebagai kebiasaan, bukan karena terpaksa, agar hari-hari kita terasa menyenangkan.
Ketiga, mengembangkan atau menyalurkan hobi menjadi salah satu cara agar kita merasa senang dan termotivasi untuk lebih berpikir positif. Tentu, hobi dilakukan saat jeda dari pekerjaan utama.
Keempat, melakukan relaksasi sepeti meditasi, yoga, mindfulness. Ini ibarat menyisihkan waktu khusus (me time) agar bisa rileks.Â
Kelima, istirahat atau tidur yang cukup mutlak diperlukan agar kita sehat secara fisik dan mental.Â
Seberat apapun beban pikiran, ketika sudah saatnya untuk tidur, serahkan semuanya pada Sang Maha Kuasa, dan beristirahatlah.Â
Keenam, memenuhi nutrisi dengan makanan dan minuman sehat. Rumusnya, sederhana saja, yakni yang sesuai dengan formula 4 sehat 5 sempurna.Â
Dengan enam langkah di atas, kita terhindar dari stres atau bisa mengatasi stres yang menghinggapi kita. Kita akan tetap produktif dan lancar dalam melakukan berbagai aktivitas.Â