Kedua, stres kronis yang berlangsung lebih lama, hingga berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan. Contohnya, menghadapi masalah keuangan, konflik dalam rumah tangga atau tempat kerja.Â
Pada mulanya orang tidak menganggap jenis stres ini serius, bahkan menjadi terbiasa. Namun, jika tidak dituntaskan, stres kronis dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, baik fisik maupun emosional.
Tentu, yang perlu kita atasi dengan baik agar kita tetap produktif adalah apabila kita mengahadapi stres kronis, yang penyebabnya bisa berasal dari diri sendiri maupun faktor lingkungan.Â
Saat mengalami stres, tubuh akan mengeluarkan hormon kortisol dan adrenalin, yang memicu reaksi dalam tubuh, seperti jantung berdetak lebih cepat, otot menegang, napas lebih cepat, tekanan darah dan sinyal kewaspadaan meningkat.
Berikut adalah ciri-ciri orang yang mengalami stres, dikelompokkan berdasarkan gejalanya, yang terdiri dari:Â
Pertama, gejala psikis antara lain mudah merasa frustasi dan marah, suasana hati berubah-ubah, merasa bingung dan tidak berguna, pikiran dan perasaan tidak tenang, menghindar dari orang lain, dan bahkan menderita depresi.
Kedua, gejala fisik seperti merasa pusing, mual dan lemas. Bisa pula terkena diare, gangguan tidur atau tidak bisa tidur (insomnia), serta mengalami gangguan pencernaan.
Kemudian, bisa pula terjadi perubahan berat badan yang drastis, berkeringat lebih banyak, gairah dan kemampuan seksual menurun, mulut kering dan sulit menelan, telinga sering berdenging, serta tubuh dan jantung berdebar.
Ketiga, gejala kognitif, antara lain kesulitan untuk fokus, mudah lupa, pesimis dan berpikiran negatif, serta kesulitan dalam mengambil keputusan.
Keempat, gejala perilaku yang cenderung menghindar dari tanggung jawab, gugup atau resah, bisa pula tiba-tiba kecanduan merokok atau minuman beralkohol.
Pada tingkat yang lebih parah, mereka yang stres tidak bisa mengendalikan rasa panik, tidak mampu beraktivitas sehari-hari, sulit melupakan trauma, dan bahka berpikir untuk mengakhiri hidup.