Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Belajar dari Artis yang Pernah Ateis

23 April 2022   09:10 Diperbarui: 23 April 2022   17:30 1700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Suara.com/Ema Rohimah

Ketiga, Reza Arap, seorang konten kreator, disjoki dan juga penyanyi berusia 34 tahun. Seperti ditulis era.id (5/1/2021), Reza sekarang beragama Buddha setelah sebelumnya Reza tidak menganut agama apapun alias ateis.

Pada masa kecilnya, Reza dibesarkan oleh ibu yang memeluk agama Islam dan pernah pula belajar di sekolah Kristen. Tapi, seperti ditulis di atas, Reza sempat tidak memilih agama apapun.

Keempat, Uus yang seorang komika mengaku pernah ateis selama kurang lebih enam bulan (detik.com, 31/7/2019). Uus menjadi ateis setelah berjuang keras dan beribadah untuk menjadi pemain basket, namun malah ia cedera parah.

Setala itu Uus tidak mau salat. Titik balik Uus terjadi ketika tak sengaja mengucap ingin jadi penyiar radio dalam hati yang mendadak menjadi kenyataan.

Akhirnya Uus merasa Allah itu ada dan bahkan mengabulkan keinginannya yang tidak diucapkan dalam bentuk doa. Ketika itu Uus dalam hati hanya ngomong "enak ya jadi penyiar radio."

Bisa jadi, tanpa kita sadari ada para remaja dan anak muda di sekitar kita yang juga tidak percaya adanya Tuhan, terlepas dari apakah mereka mengakui secara langsung atau diam-diam saja.

Hal di atas seharusnya menjadi alat introspeksi kepada para orang tua dan juga para guru di sekolah-sekolah untuk lebih dekat dengan anak-anaknya.

Dengan kedekatan tersebut, maka akan diketahui perkembangan pemikiran anak-anak tersebut. Siapa tahu mereka butuh orang tempat bertanya akan berbagai hal terkait agama.

Para orang tua dan pendidik itu sendiri harus punya pemahaman materi agama yang kuat terlebih dahulu. Baru kemudian menanamkan nilai-nilai agama kepada anak-anaknya.

Mereka yang ateis dan akhirnya menemukan jalan untuk kembali menemukan cahaya illahi, sebetulnya ada bagusnya. Soalnya, dengan pernah "tersesat", mereka akan lebih kuat dalam memegang keyakinan agar tidak tersesat lagi.

Namun, menjadi sangat berbahaya bila dalam pencarian jati diri, seseorang bertahan dengan tetap ateis sampai maut menjemputnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun