Mohon tunggu...
Irwan Sabaloku
Irwan Sabaloku Mohon Tunggu... Editor - Penulis

"Menulis hari ini, untuk mereka yang datang esok hari"

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pilpres 2024: Apakah Pasangan Capres-Cawapres Fokus pada Keberhasilan Jokowi atau Memberikan Inovasi Baru?

16 November 2023   18:35 Diperbarui: 16 November 2023   19:23 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pilpres 2024: Apakah Pasangan Capres-Cawapres Fokus pada Keberhasilan Jokowi atau Memberikan Inovasi Baru? (Foto: BBC News Indonesia)

Pemilihan Presiden 2024 di Indonesia sudah di depan mata, kontestan yang akan berkompetisi pun sudah di tetapkan KPU dengan 3 kandidat Capres-Cawapres yang akan berlaga pada Pilpres 2024 yang akan datang. Pemilihan Presiden 2024 merupakan panggung politik yang sangat dinanti-nantikan. 

Dalam momen penting ini, pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi fokus utama perbincangan hangat dan mencuri perhatian publik. Dalam hal ini, muncul beberapa pertanyaan krusial terkait, apakah pasangan capres-cawapres yang bersaing benar-benar fokus pada keberhasilan pemerintahan sebelumnya atau bersedia memberikan inovasi yang baru.?

Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang dianggap tanpa "gebrakan" menarik perhatian karena tampaknya lebih mengandalkan klaim keberhasilan pemerintahan Presiden Joko Widodo. 

Meskipun menunjukkan loyalitas terhadap proyek-proyek infrastruktur yang telah diluncurkan sebelumnya, namun belum jelas sejauh mana mereka bersedia menghadirkan ide dan program baru yang mampu menjawab tantangan global.

Dalam beberapa dekade terakhir, Indonesia telah menyaksikan pertumbuhan ekonomi yang signifikan, terutama di bawah kepemimpinan Joko Widodo. Infrastruktur yang diperbarui, perubahan regulasi, dan fokus pada pemberdayaan ekonomi lokal telah menjadi poin-poin kunci dalam kesuksesan ini. Namun, pertanyaan mendasar yang harus diajukan adalah apakah pasangan ini hanya akan melanjutkan proyek-proyek yang sudah ada atau memiliki agenda inovatif yang mampu menghadirkan solusi baru bagi tantangan ekonomi masa kini dan masa depan.?


Di sisi lain, pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menempatkan sektor ekonomi sebagai prioritas utama. Ini menimbulkan pertanyaan sejauh mana fokus mereka pada ekonomi yang merupakan kelanjutan dari kebijakan yang sudah ada atau apakah mereka berkomitmen untuk membawa inovasi baru ke meja. Dalam menganalisis visi dan misi pasangan ini, perlu dilihat sejauh mana mereka memiliki strategi baru yang mampu meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia di tingkat global.

Dalam pemilihan presiden sebelumnya, kampanye para calon sering kali dipenuhi dengan frasa-frasa seperti "ekonomi", "adil dan makmur", serta "bangun". Namun, pertanyaannya adalah sejauh mana frasa-frasa ini mewakili konsep-konsep konkret dan solusi nyata yang akan diusulkan oleh pasangan capres-cawapres.

"Analisis data dokumen visi dan misi oleh Derry Wijaya, ilmuwan data dari Monash University Indonesia, memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang prioritas masing-masing pasangan dan sejauh mana rencana kerja mereka dapat memberikan dampak nyata."

Dalam konteks ini, penting untuk mempertimbangkan apakah pasangan calon memiliki strategi yang dapat menanggapi dinamika global dan mengatasi tantangan lokal. Dengan pesatnya perubahan teknologi, perubahan iklim, dan isu-isu global lainnya, sebuah kepemimpinan yang efektif harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan memberikan solusi inovatif.

Satu hal yang menjadi sorotan kritis adalah minimnya perhatian terhadap isu krisis iklim dan lingkungan dalam dokumen visi dan misi pasangan capres-cawapres. Di tengah-tengah krisis iklim global yang semakin mendesak, keberlanjutan lingkungan harus menjadi salah satu poin utama dalam agenda setiap pemimpin. Kegagalan dalam mengatasi isu ini dapat berdampak besar pada keberlanjutan dan kesejahteraan generasi mendatang.

Dalam melihat dinamika politik saat ini, terutama dengan melibatkan ilmuwan data seperti Derry Wijaya, kita dapat memahami bagaimana analisis data dapat membantu menyaring retorika politik dari substansi nyata. Data ini dapat membantu kita memahami lebih baik apakah pasangan capres-cawapres memang benar-benar membawa gagasan baru dan inovatif ke meja atau hanya mengulangi retorika yang sudah umum.

Penting juga untuk mengakui bahwa menilai keberhasilan pemerintahan sebelumnya sebagai landasan untuk masa depan memiliki konsekuensi. Meskipun menghormati kebijakan yang telah berhasil, itu tidak dapat menjadi satu-satunya panduan untuk masa depan. Setiap era memiliki dinamikanya sendiri, dan solusi yang sesuai dengan satu periode mungkin tidak selalu efektif untuk periode berikutnya.

Sementara melanjutkan proyek-proyek yang telah dimulai sebelumnya dapat memberikan kestabilan dan kelanjutan, keberlanjutan ini harus dikaitkan dengan inovasi. Indonesia sebagai negara berkembang memiliki potensi besar untuk mengembangkan sektor-sektor baru dan mengadopsi teknologi yang lebih canggih. Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan harus diimbangi dengan investasi pada sumber daya manusia, riset dan pengembangan, serta adaptasi terhadap tren global.

Selain itu, pasangan capres-cawapres harus menunjukkan komitmen mereka terhadap pembangunan berkelanjutan dan inklusif. Ini tidak hanya mencakup pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan tetapi juga peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Penting untuk menghindari pola pikir yang hanya berfokus pada perkembangan ekonomi tanpa memperhitungkan dampak sosial dan lingkungan.

Pertanyaan terakhir yang muncul adalah sejauh mana masyarakat Indonesia siap untuk menerima dan mendukung inovasi baru. Pada satu sisi, ada dorongan untuk melanjutkan kebijakan yang telah terbukti berhasil. Namun, pada sisi lain, tantangan dan perubahan zaman membutuhkan respons yang cepat dan inovatif.

Masyarakat juga memiliki peran kritis dalam menentukan arah masa depan. Edukasi publik tentang isu-isu krusial seperti perubahan iklim dan keberlanjutan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang urgensi ini.

Kesadaran masyarakat tentang kebutuhan akan inovasi dan keberlanjutan dapat membentuk tuntutan terhadap pasangan capres-cawapres untuk menyampaikan solusi yang lebih inovatif dan progresif.

Sebagai simpulan, Pilpres 2024 menjadi panggung penting di mana pertanyaan mengenai fokus pada keberhasilan pemerintahan sebelumnya atau memberikan inovasi baru perlu dijawab secara tuntas. Evaluasi visi dan misi pasangan capres-cawapres, bersama dengan analisis data yang mendalam, dapat memberikan wawasan yang lebih baik tentang rencana kerja mereka dan sejauh mana mereka bersedia membawa perubahan yang lebih baik bagi Indonesia. 

Tantangan ekonomi, isu krisis iklim, dan keberlanjutan lingkungan adalah ujian nyata untuk keberanian dan kemampuan inovatif para pemimpin masa depan. Masyarakat Indonesia, dengan kesadaran dan partisipasinya, juga memiliki peran besar dalam membentuk arah masa depan negara ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun