Mohon tunggu...
Irwan Sabaloku
Irwan Sabaloku Mohon Tunggu... Editor - Penulis

"Menulis hari ini, untuk mereka yang datang esok hari"

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Perpisahan setelah Malam Pertama

12 November 2023   17:09 Diperbarui: 12 November 2023   18:20 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Ilustrasi : Perpisahan Setelah Malam Pertama (Dokpri)

Rama setuju dan mereka berdua mulai menulis bersama-sama. Mereka saling berbagi kenangan perjalanan cinta mereka, mulai dari pertemuan pertama hingga momen saat Rama melamar Sari di tepi pantai yang tenang. Halaman-halaman buku itu menjadi saksi bisu dari kisah cinta yang penuh warna.

Kemudian, Sari mencabut secarik kertas dari tas kecilnya. Di atas kertas itu, dia mulai melukis dengan lembut. Warna-warna cerah meluncur dari kuasnya, menciptakan gambar yang merepresentasikan kebahagiaan dan kesedihan, senang dan duka yang telah mereka lalui bersama.

"Saya ingin mengingatkan diri kita bahwa walaupun kita terpisah jarak, kita tetap terhubung oleh hati ini," ujar Sari sambil menyelesaikan lukisannya.

Rama menyentuh lukisan itu dengan penuh kasih sayang. "Saya janji, meskipun jarak memisahkan kita, hati kita akan selalu bersatu."

Malam itu, mereka merayakan perpisahan mereka dengan cara yang unik, menciptakan kenangan indah yang akan membantu mereka melewati masa-masa sulit yang akan datang. Pagi-pagi buta, Rama harus pergi, meninggalkan Sari yang duduk di tepi tempat tidur mereka dengan senyum getir di wajahnya.

"Jangan khawatir, ini hanya sementara," kata Rama sambil mencium kening Sari lembut. "Kita akan bertemu lagi."


Sari menahan tangisnya, mencoba memeluk erat rasa kehilangan yang merayap perlahan. Mereka saling berpelukan dalam keheningan, menciptakan ikatan yang lebih kuat dari jarak dan waktu. Rama meninggalkan apartemen dengan langkah-langkah mantap, namun hatinya terombang-ambing antara tugas dan kerinduan.

Beberapa bulan berlalu, Sari dan Rama menjalani kehidupan mereka masing-masing di tempat yang berbeda. Meskipun teknologi memungkinkan mereka untuk tetap terhubung melalui panggilan video dan pesan teks, kehadiran fisiknya sangat dirindukan. Namun, setiap malam sebelum tidur, mereka akan membuka buku catatan kecil mereka dan membaca satu sama lain.

Buku itu menjadi jendela ke dunia satu sama lain. Mereka membagikan pengalaman, cerita, dan impian. Sari terus mengisi halaman-halaman dengan ilustrasi dan catatan indahnya, menciptakan jembatan yang kuat antara mereka. Rama, di sisi lain, mengirim surat-surat cinta yang hangat dan penuh kasih.

Waktu berlalu dengan lambat, dan perpisahan yang mereka takuti mulai berubah. Rama merencanakan kunjungan singkat ke Pulau Sumba, dan Sari tidak sabar menunggu saat mereka akan bersatu kembali. Hari itu akhirnya tiba, dan Sari menunggu di bandara Tambolaka dengan hati yang berdebar-debar.

Ketika pintu pesawat terbuka, matanya langsung mencari Rama. Dan di antara kerumunan penumpang yang keluar, dia melihat Rama dengan senyum lebar di wajahnya. Mereka berlari satu sama lain dan bertemu di tengah-tengah bandara, merangkul erat dan menangis bahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun