Mohon tunggu...
Irwan AR
Irwan AR Mohon Tunggu... lainnya -

Orang yang senang merapal imajinasi dalam kesendirian

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Musim Pilpres

30 Juni 2014   10:27 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:11 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

di sebuah ruang pada bangunan tua dengan bau busuk kolonial, aku dikepung sepi, tapi di luar sana mendengung kegaduhan komunisme juga makian fasisme. aku sepi. juga sedih. sebab harga pertaruhan masa depan sebuah bangsa semurah gonggong anjing yang begitu membenci. tapi nyaris tak berguna jadi wasit dalam pertikaian musim ini. wasit hanya akan lebih tampak dalam wajah dungu. tapi lebih dungu dari topeng fanatik nan munafik para pendukung

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun