Stadion Al Janoub (di Al Wakrah) oleh Zaha Hadid Architects bersama Aecom
Menggairahkan dan mudah dikenali, Stadion Al Janoub barangkali adalah stadion paling menarik dibanding stadion lain. Zaha Hadid, atau yang bernama lengkap Dame Zaha Mohammad Hadid, oleh The Guardian dijuluki sebagai “ratu lengkungan”. Stadion ini dirancang sebelum ia wafat pada 31 Maret 2016, bersama Patrick Schumacher.
Saat ini, stadion ini masih berkapasitas 40.000 penonton. Namun, setelah Piala Dunia kelar, memasuki legacy mode, kapasitas dikurangi menjadi 20.000.
Stadion ini berlokasi di kota pesisir Al Wakrah, yang membuat klien meminta sebuah desain yang berbau kehidupan di laut. Zaha Hadid Architects (ZHA) mengambil inspirasi dari bentuk lambung kapal tradisional dhow, sebuah tipe kapal yang dipakai para pedagang Arab.
Intisari dari rancangan itu adalah sebagai berikut: “Desain atap stadion adalah penggambaran abstrak lambung-lambung dhow terbalik dan disatukan menyajikan perlindungan dan naungan. Ini ditunjukkan melalui geometri stadion, material yang detail dan pilihan, termasuk struktur tiang atap yang memiliki kemiripan dengan struktur bagian dalam lambung dhow”.
Stadion dilengkapi dengan atap seberat 378 ton yang bisa dibuka dan ditutup dan, seperti semua stadion lain, ventilasi di bawah kursi untuk pendingin udara, memungkinkan stadion ini dipakai sepanjang tahun.
Stadion Al Thumama (di Doha) oleh Ibrahim M. Jaidah bersama Heerim
Stadion Al Thumama didesain oleh Ibrahim M. Jaidah, arsitek utama Arab Engineering Bureau, sebuah konsultan desainer asal Oman yang didirikan pada 1971. Seperti halnya dengan desain beberapa stadion lain, stadion ini juga memiliki referensen karya seni Arab tradisional. Kali ini, inspirasi itu berasal dari “gahfiya”, topi putih yang biasa dipakai kaum pria di Jazirah Arab. Saya pikir istilah bahasa Indonesia untuk “gahfiya” adalah kopiah alias peci. Tolong beri tahu kalau saya salah, ya.
Jaidah menyatakan bahwa desain yang dibuatnya tidak hanya menggambarkan Qatar, tapi juga seluruh Jazirah Arab. “Di budaya kami, gahfiya adalah bagian penting dari seorang anak laki-laki menuju masa dewasa,” kata Jaidah.
Hasilnya adalah Al Thumama berbentuk seperti topi raksasa, dikelilingi taman seluas 50.000 meter persegi, berisi 400 pohon. Ketika Piala Dunia kelar nantinya, 20.000 dari 40.000 kursi akan dilepas sebagai tanda bahwa Stadion Al Thumama memasuki legacy mode.