Mohon tunggu...
irman muhamad ridwan
irman muhamad ridwan Mohon Tunggu... Guru - Sebagai Pengajar ikut serta dalam mencerdaskan anak
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Guru PAI SMPN 2 Cibadak

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Yang Mulia

26 Januari 2022   21:00 Diperbarui: 26 Januari 2022   21:08 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: kalam.sindonews.com

Yang Mulia

Alam semesta pun berseri dan burung-burung pun bernyanyi riang gembira

Pohon-pohon pun riang gembira dan hewan-hewan bersorak ria

Hari senin pada waktu itu hari yang paling indah bercahaya seperti permata

Akan lahir hamba yang setia malaikatpun berkata selamat datang yang mulia

Saat itu abrahah dan pasukan menumpagi gajah  mau menghancurkan tempat suci ka'bah

Dengan penuh kebencian api membara ingin memusnahkan

Burung-burung yang menghadapinya cukup dengan krikil kecil saja tak perlu senjata yang  mewah

Hancur lebur seperti daum-daun yang di makan ulat hancur berantakan

Yang mulia diantara makhluk di bumi dan di alam semesta

Hamba membawa keberkahan, keselamatan dunia dan alam baqa

Nama yang paling indah diantara nama-nama  sedunia

Manusia pilihan  dari hamba-hamba sejak pertama sampai akhir zaman tertera

Wahai yang mulia selamat datang dibumi tercinta

Yang tandus dan gersang kehausan

Kau bagaikan air yang diciptakan untuk menghilangkan dahaga

Bagaikan makanan dikala orang-orang sedang lapar penerangan

Yang mulia apabila  tidak diciptakan dan diutus mungkin aku kebanyakan jadi bebatuan

Hati kosong bagaikan padang pasir yang tandus tanpa pepohonan

Yang mulia kau yang melunakan hati batu menjadi hati yang penuh pepohonan yang lebat buah-buahan

Memancarkan cahaya penerang dalam kegelapan

Karya: IMR

Puiisi ini menjelaskan tentang lahirnya hamba yang paling mulia Nabi kita Nabi Muhammad SAW sebagai penerang dalam kegelapan sehingga Islam sampai ke kita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun