Kamu mungkin terlalu naif untuk mengakui, bahwa sekarang, kamu telah kehilangan impian. Lalu perlahan menjadi manusia tanpa perasaan.
Bukahkah tidak semua hati bisa merasakan?Â
Tapi kenapa, ketika kamu merasakan sesuatu. Kau naif, seolah getaran-getaran jiwa tak ada artinya bagimu.
Berhentilah. Putar arah. Kau telah tersesat dalam teorimu sendiri.
Jangan malu untuk pulang, meskipun penuh luka kekalahan.
Bukanlah kekalahan adalah awal yang baru?Â
Ingatlah, hari ini adalah masa depan yang kamu impikan kemarin.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!