dewasa, rasa dan lukanya masih menganga-nga
akibat tumbukan realita dan hidup di ibukota
tajam langkah kaki penuh luka
kemuliaan disudut padamkan berbisa
agama dibenturkan kejamnya realita
bisu bahagia terdiam dalam bayangan lindungan desa
yang tercinta manusia
menerka, menghantam perih matinya hasrat
terbitnya matahari dalam kejaran setoran
diapitnya dua cita-cita
"halo, pelacur jalanan ibukota, matilah dengan bahagia dan duduk bersanda. Dunia ini akan hancur dengan baik dan mati dihadapan manusia-manusia dosa"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!