1. Lolos babak grup: 15,25 juta euro. Tiap hasil kemenangan di babak grup mendapat "hadiah" 2,7 juta euro, hasil imbang mendapat 900 ribu euro.
2. Lolos babak 16 besar: 9,5 juta euro; babak perempat final: 10,5 juta euro; semifinal: 12 juta euro; runner-up: 15 juta euro; juara: 19 juta euro.
Klub sepak bola eropa juga bisa mendapat pemasukan dari penjualan pemain. Beberapa klub eropa tidak hanya menghasilkan uang dari penjualan pemain utama, tapi juga pemain akademinya.
Lalu, bagaimana dengan klub sepak bola di Indonesia? Sejauh pengetahuan penulis, sepak bola belum menjadi sebuah industri bisnis di negara ini. Klub bola lokal juga masih mengandalkan uang hasil penjualan tiket sebagai kartu jokernya.
Selain uang tiket, klub lokal kita masih bergantung pada uang subsidi dari Liga. Dibanding klub eropa, tentu sangat jomplang. Apalagi penjualan merchandise klub lokal juga tidak berjalan sehat. Masih banyak suporter kita membeli jersey KW yang jelas-jelas tidak akan memberi pemasukan kepada klub idolanya.
Dari pembahasan di atas, kita bisa ambil setidaknya dua kesimpulan. Pertama, prestasi klub akan berbanding lurus dengan tingkat kekayaan klub. Semakin mereka berprestasi, semakin banyak pula pendapatan yang bisa mereka raih.
Kedua, semakin besar basis pendukung mereka, klub sepak bola eropa punya peluang yang lebih besar untuk menghasilkan pendapatan bisnis. Namun, dalam berbagai situasi, bisa saja asumsi ini salah.
Sekiranya cukup sekian sedikit pembahasan mengenai sumber pendapatan klub sepak bola eropa. Semoga bermanfaat. Salam hangat.
***
"Tulisan hanyalah awal dari rencana penulis untuk membuat pembahasan dengan topik "bisnis dan finansial klub sepak bola". Insyaallah akan ada pembahasan berikutnya. Sila ditunggu. Bila ada masukan, kritik, atau saran sila tuliskan di kolom komentar.
@irfanpras