Ada beberapa sebab mengapa uang hak siar di Liga Inggris begitu besar. Salah satunya, Liga Inggris memang menarget pasar Asia. Lihat saja jam tayang pertandingannya di Indonesia.
Kita ambil contoh pertandingan MU vs Arsenal disiarkan pada pukul 18.00 WIB. Di Inggris sana, pertandingan tersebut digelar pada jam 12 siang, bukan waktu yang bagus sebetulnya untuk orang-orang Inggris menonton pertandingan bola di TV.
Akan tetapi, pertandingan MU vs Arsenal tersebut masuk jam tayang prime time Indonesia. Mengutip dari neliti.com, jam tayang prime time di Indonesia terjadi pada pukul 18.00 - 23.00 WIB. Maka jangan heran bila beberapa stasiun TV saling berebut hak siar Liga Inggris.
Suka tidak suka, Liga Inggris memang memilih ekspansi bisnisnya terutama di sektor media. Liga Inggris juga jadi liga yang paling banyak ditonton di seluruh dunia. Namun, jika klub tersebut punya basis pendukung besar bisa saja mendapat uang hak siar lebih besar dari tim Liga Inggris
Contoh: MU mendapat 273,7 juta euro di tahun 2019 dari hak siar TV, lebih sedikit dari Barcelona yang mendapat 298,1 juta euro. Namun, untuk kasus di Spanyol, distribusi hak siarnya bisa dibilang tidak adil. Karena punya basis suporter fanatik hampir di seluruh dunia, Barcelona dan Real Madrid mendapat porsi siaran lebih banyak dibanding tim lain.
Apa yang terjadi di Spanyol sangat berbeda dengan Inggris. Di Negeri Ratu Elizabeth ini distribusi uang hak siar TV (Liga Inggris) dibagi merata dengan rincian sebagai berikut.
Distribusi Uang Hak Siar TV di Liga Inggris:Â
1. 50% dari pendapatan siaran di Inggris dibagi rata kepada 20 klub
2. 25% dari pendapatan siaran di Inggris dibayarkan dalam "Merit Payment" (yaitu prize money berdasarkan posisi di klasemen akhir musim)
3. 25% dari pendapatan siaran Inggris dibayarkan dalam "biaya fasilitas" setiap kali pertandingan klub disiarkan di Inggris
4. Semua pendapatan siaran internasional dan pendapatan komersial pusat dibagi rata kepada 20 klub.