Mohon tunggu...
Irfan Prasetyo
Irfan Prasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa

Semoga mengerti

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menurunnya Permukaan Tanah di Jakarta dan Potensi Tenggelamnya Jakarta

16 Juni 2024   21:54 Diperbarui: 16 Juni 2024   22:10 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3.Penggunaan Air tanah 

Penggunaan air tanah yang tidak terkontrol mengakibatkan menurunnya permukaan tanah. di beberapa daerah penurunan dalam setahun bisa mencapai 10-20 cm. Kepadatan penduduk mempengaruhi penggunaan air tanah dan banyaknya sumur-sumur ilegal yang tidak di awasi PAM membuat penggunaan air tanah tidak terkontrol.

Tingginya muka kerap disebut menjadi faktor utama. Tinggi muka laut juga sangat di yakini menjadi salah satu faktor yang mengancam tenggelamnya Jakarta. Tetapi naiknya air laut per tahun memang memberikan dampak terhadap masuknya air laut ke daratan.

Namun ini tidak lebih parah bilamana penurunan muka tanah di antara 6-10 mm/tahun tidak menunjukkan terjadinya suatu perubahan tinggi muka laut. Bahaya utama yang terjadi di kawasan Jakarta dan sekitarnya adalah penurunan muka tanah.

Sayangnya kita belom mampu memprediksi, membuat sekenario membuat proyeksi laju penurunan subsidence hingga tahun 2050. Padahal informasi ini sangat amat di butuhkan untuk melihat secara spasial kawasan mana saja di jakarta yang memiliki kerusakan paling serius

Peningkatan muka laut seperti Sulit di bendung, sementara penurunan muka tanah bisa di rem. Oleh karena itu hanya ada satu cara menyelamatkan jakarta yakni dengan menekan semaksimal mungkin, seoptimal mungkin agar tidak terjadi kerusakan semakin parah

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun