Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tatap Saja

7 Februari 2024   06:10 Diperbarui: 7 Februari 2024   06:16 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Eko Irawan untuk Seri Tatap Saja #1 foto diolah dengan lumii dan Sketch photo

Puisi : Tatap Saja
Ditulis oleh : eko irawan

Kenapa harus dibikin rumit. Orang bijak tak Sudi berbelit. Gampang kenapa dibikin sulit. Enak enjoy daripada sakit.

Mari berpandang, Jangan berpaling. Tak perlu kata, Tatap saja. Tak perlu bohong, tak perlu ditutupi. Lepas untuk didekap, atau lepas dibiarkan berlalu.

Tak perlu alasan. Jangan tanya sebab. Mari kita mulai dari sini. Sekarang atau lama lama luntur disapu hujan.

Hanya pembohong yang suka intrik. Justru cara bodoh ditertawakan keledai. Punya otak kok pilih dungu. Mari duduk bersama, bicara dari hati ke hati.

Tatap saja. Tunjukan jujur dalam sorot mata. Jangan alihkan pembicaraan, jangan egois semena mena. Dari sini mari bicara.

Aku bukan musuh, aku tak suka cari masalah. Waras, mari musyawarah. Cari solusi, yang salah berbenah. Umur bisa tua, tapi sadari, pasti belum tentu dewasa.

Hadapi dengan tatap saja. Tak butuh bohong untuk cari selamat sendiri. Pengecut pasti sembunyi, pecundang pasti melarikan diri. Untuk apa menang, jika bahagiamu diatas tangisan nyata.

De Huize Sustaination, 7 Februari 2024
Ditulis untuk Tatap Saja 1

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun