Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Preman Talk (Seri Preman Sakral #7)

6 Maret 2023   12:21 Diperbarui: 6 Maret 2023   12:23 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seri Preman Sakral #7 dokpri

Puisi : Preman Talk (Seri Preman Sakral #7)

Kadang kubawa kebenaran.
Aku tidak ngawur dalam pembicaraan.
Kutahu ini proses pembelajaran.
Belajar paham dari ketidaktahuan.

Debat berbantah bantahan.
Mempertahankan opini dan penafsiran.
Segala cara dipertahankan.
Tapi prinsip diri jangan dihilangkan, apalagi digadaikan.

Baca juga: Preman Sakral

Untuk apa menang, jika dipanggung manusia. Kalahpun hanya narasi hampa.
Saling rayu merayu agar jadi utama.
Dipuji hebat, rugi hanya wacana.

Kusadar, orang masih melihat baju.
Esensi inspirasi baru dilihat kulit.
Dilihat siapa yang bicara.
Bukan pada isi omong apa. Nulis apa.

Jangan menyerah, berbuat baik itu pilihan. Jika kau yakin itu baik, kenapa berhenti. Salah di ghibah. Benar di ghibah. Memikirkan yang lain iri dengki, menghabiskan fokus hidupmu.

Preman talk, bicara pinggiran.
Tak berkelas bagi yang tak dapat hidayah. Hanya rugi berbantah bantahan.
Premanmu preman Sakral. Pilihan mantap, bukan pilihan orang gamang.

De Huize Dongkel, 6 Maret 2023
Ditulis oleh Eko Irawan
Untuk Seri Preman Sakral 7

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun