Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menikmati Hidup dengan Menulis Puisi (Seri Sketsa Sam Oke #6)

22 Agustus 2022   20:42 Diperbarui: 22 Agustus 2022   20:48 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri seri sajak langit #7

Menikmati Hidup dengan Menulis Puisi

Selamat datang di seri Sketsa Sam Oke #6, kali ini mengambil tema tentang menikmati hidup dengan menulis puisi. Proses menulis memang sebuah perjalanan menemukan jati diri. 

Bisakah kita menikmati menulis sebagai sesuatu yang punya arti bagi kehidupan pribadi? Tentu sebuah kepuasan dan kebanggaan tersemat dalam diri pribadi. 

Apa karya kita diapresiasi banyak pihak, terlebih dapat honorarium, tentu akan lebih menyenangkan. Namun belum memperoleh hal tersebutpun, ternyata menulis jadi hobby yang bikin ketagihan. 

Jadi bingung sendiri jika paket data tiba tiba menipis, sementara ide lewat begitu deras mendatangi kita. Itu saya, tentu beda dengan pembaca sekalian. Bagi saya pribadi, menulis itu seperti nafas yang membuat hidup lebih hidup.

Menemukan passion Menulis

Sebagai penulis, kita memang ditantang untuk membuat tulisan yang ciamik. Bagi yang terikat sebagai jurnalis, tentu harus mengikuti pakem yang sudah digariskan. Dan itu wajib. 

Kebetulan saya dipercaya untuk menulis di website SKPD dan Disana saya pernah memperoleh penghargaan sebagai pengelola website terbaik se kota dan saya harus membuat konten seputar kedinasan dan kegiatan lainnya. Tak hanya menulis, tapi juga harus belajar membangun websitenya yang berbasis wordpress.

Secara formal saya banyak belajar dari sana, namun ternyata saya belum mampu menemukan passion menulis. Dan passion menulis ini saya temukan di Kompasiana. 

Diawal menulis di Kompasiana saya juga belum menemukan passion yang pas. Artinya proses menulis tersebut belum mampu jadi lahan nyaman untuk menikmati hidup. Tantangan mengeksplore diri inilah yang saya lakukan hingga saya menemukan digenre mana kenyamanan menulis ini saya dapatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun