Mohon tunggu...
Irah Fazaliya
Irah Fazaliya Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jalan- jalan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Antara Kepercayaan dan Uang

30 November 2022   06:50 Diperbarui: 30 November 2022   07:32 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Antara Kepercayaan dan Uang

Oleh Irah / Pendidik SMPN 4 Maja

" Aduh bagaimana ini, kho uang sudah dihitung lagi tetap saja tidak ada jumlahnya berkurang" guman Mila dikala menyadari jumlah uang yang dia terima 50 juta sudah tidak utuh lagi, sambil terus bolak-balik menghitung uang.  Ternyata tetap saja tidak ada 5 juta  padahal seharusnya jumlahnya 50 juta. Mila termenung sendiri mengingat semua kejadian dari mulai menerima uang itu sampai sekarang dia menghitung ulang  jumlah uang tersebut.

"Aku jadi bingung sendiri. Mana uang ini, uang amanat lagi yang harus aku sampaikan" gumannya dalam  hati. Mila sudah menyimpan uang itu dengan baik dan menguncinya dalam lemari, rencananya hari itu  akan segera ditransferkan kepada temannya yang ada di Solo.

" Padahal aku yakin betul sore hari mau tidur, aku hitung kembali  jumlah uang tersebut dan jumlahnya pas, tidak kurang sedikitpun juga. Dan anehnya kenapa hilangnya dari setiap gundukan sejuta, tidak ada  satu  lembar"

Mila kemudian mencoba menanyakan kepada suami dan anaknya, tapi mereka tidak mengambilnya, bahkan mereka sendiri tidak tahu di mana Mila menyimpannya.

" Jadi bagaimana Pah" kata Mila pada suaminya

" Ya, gimana lagi Mama harus tetap tanggung jawab untuk mengembalikannya secara utuh"

" Iya pah,  sementara yang dari Solo sudah telepon tadi sore untuk mentranferkannya  hari   ini"

"Berapa uang yang hilangnya?"

" Lima juta, dan anehnya satu lembar tidak ada dari setiap sejuta yang Mama satukan"

" Apa sama tuyul Ma? kata teman Papah yang pernah kehilangan kalau tuyul mengambilnya hanya selembar-selembar dari tiap tumpukkan" 

" Ga tahu Pah, jadi Mama harus bagaimana pah?'

" Mama usahakan  pinjam dulu ke saudara, di rekening kita tidak bisa ditarik karena defosito, seminggu lagi baru bisa diambil"

"Tadi sudah telepon ke adik Sisga, tapi dia minta maaf  katanya  lagi kosong"

" Ya  sudah, aku telepon teman  kantor, siapa tahu ada yang bisa bantu", kata Mila sambil mengontak temannya sekantor.

" Bilangnya mudah-mudahan biasa"

" ya sudah mama, bawa saja uang separohnya  dan  langsung transfer nantinya"

Setelah siap-siap Mila berangkat ke kantornya, tapi ternyata  temannya tidak bisa menolongnya karena mendadak ada urusan jadi uangnya akan dipakai"

Akhirnya Mila memutuskan untuk mentransferkan sejumlah uang yang ada saja,  kendaraan Mila naas kempis. Setelah diperiksa ternyata bocor. Akhirnya Mila membawanya ke bengkel. Tiba di bengkel  ternyata antri, setelah menaruh kendaraaanya,  Mila  mengambil tempat duduk di pojok. Tiba-tiba ada seorang pria menghampirinya.

" Ini Mila ya, katanya sambil mendekati dan menyodorkan tangannya  mengajak salaman

"Iya, tapi anda siapa?"kata Mila sambil menerima jabatan tangan orang tersebut.  

"Masa lupa, saya temanmu waktu di SMA, aku  Andre yang suka ngusilin kamu", katanya sambil duduk di sebelah Mila yang kebetulan kosong.  Setelah lama ngobrol cukup lama, tiba-tiba Andre bertanya.

" Sepertinya, aku perhatikan kamu  lagi ada masalah ya"

" Kho tahu?'

" Aku perhatikan dari tadi, kamu bengong saja"

Tanpa ada rasa curiga apa-apa,  Mila menceritakan tentang dirinya yang kehilangan uang, sementara hari ini dia harus menggantinya.

" Itu enteng Mil, ini aku pinjemin kamu", katanya sambil  mengeluarkan sejumlah uang dan menyodorkannya pada Mila.

" Tapi nantinya bagaimana  bayarnya,  sementara aku punya uang seminggu lagi? Ga Andre aku tidak mau menyusahkanmu, biar aku transfer apa adanya saja, teman marah biar aku tanggung resikonya" kata Mila

" Nanti-nanti saja kamu menggantinya, kalau sudah ada, lagian sekarang aku juga tinggal dekat rumahmu di Blok D, kamu kan di Blok C, betul ga" kata Andre sambil menatap Mila dan mengepalkan uang itu ke tangan Mila.  

" Iya..., kamu  tahu"

" Tahu Mil"

" Ya udah Ndre aku terima ini sebagai hutangku, nanti minggu depan aku kembalikan ke kamu"

Uang yang Andre Sosorkan langsung Mila  hitung ternyata pas, dan  dimasukkan ke tasnya.  Lama mereka ngobrol, tapi tetap saja dalam pikiran Mila merasa tetap asing dengan orang tersebut.  Tiba-tiba Mila merasa ngantuk, dan tanpa disadari dia tertidur. Ketika bangun Mila kaget, karena tasnya tidak ada ditangannya  ternyata ada di bawah, Mila pikir jatuh. Dan ketika mencari Andre ternyata tidak ada, setelah bertanya ada yang memberi tahu bahwa Andre tadi keluar, katanya mau ke toilet. Lama Mila duduk,  dia melihat tas Andre masih ada disisinya.

Tapi Mila heran, Andre tidak datang-datang.

" Bu Mila, kendaraanya sudah beres bu, silakan tinggal bayar ke kasir", kata montir di bengkel tersebut.

 Mila pun mendekati kasir, ketika dia membuka tasnya dan membuka dompetnya ternyata dompetnya kosong, hanya tinggal beberapa uang receh. Mila penasaran melihat seluruh isi tasnya. Kasir bingung dan bertanya mengapa Mila mengeluarkan semua isi tasnya di depan kasir. 
" Aduh uangku hilang bagamana  ini" kata Mila sambil langsung menangis. Buru-buru Mila kembali ke tempat duduknya, dia penasaran melihat tas Andre yang tergelatak begitu saja,  ketika dibuka,  tas itu kosong. Mila begitu menyesali ketelodarannya, ia sampai tertidur dan  percaya begitu saja pada orang yang baru ia kenal.

Majalengka, 30 November 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun