Mohon tunggu...
Ira Ardila
Ira Ardila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Artikel ini saya buat untuk berbagi pengalaman, ilmu pengetahuan, dan menuangkan rasa dalam kata. ingin menggunakan tinta yang sudah Allah sediakan untuk menulis ilmu pengetahuan yang tidak ada habis-habisnya. Saya bukan pengingat yang baik, maka setiap kata yang ditulis adalah alarm terbaik untuk saya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bahagia Mendera

8 April 2023   14:10 Diperbarui: 8 April 2023   14:11 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Antara bahagia mendera atau haru membiru

Kamu masih saja menunggu bahagia dengan cara menderita

Kau mengaum kesakitan saat anak panah itu membidik dadamu

Lalu kamu mengira si pemain itu akan kembali melepaskan panahnya darimu?

Tak kau biarkan ia lepas sebelum yang kau tunggu memangku tubuhmu

Kau relakan luka itu sambil menikmatinya

Nikmat seperti apa yang kau rasakan higga tanganmu sendiri tidak rela mencabutnya?

Kamu hanya menikmati fatamorgana bahagia

Dalam luka, yang lari hanya anganmu

Sedang kaki dan tanganmu terdiam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun