Ade Irma Suryani Nasution
Karya Bhakti Susila
Putri bungsu kesayangan keluargaÂ
Lahir 19 Februari 1950 dari pasangan Bapak A.H Nasution dan Ibu Johanna Sunarti
Seragam replika Korps Wanita TNI AD suka digunakan
Lagu "Gugur Bunga" suka didengarkan dari piringan hitam
Isu "Dewan Jendral" di Matra TNI AD
Gabungan pasukan yang dinamakan "Pasopati" dibentuk untuk jalankan misi
Misi penjemputan dan penculikan tokoh perwira TNI AD yang disangka akan melakukan "coup"
Dini hari, kediaman Jendral A.H Nasution Jalan Teuku Umar Nomor 40 Menteng
Empat truk dan dua mobil militer membawa pasukan dipimpin Pembantu Letnan Dua Djaharup
Bu Sunarti dari sela-sela pintu melihat kedatangan tentara berseragam resimen Tjakrabirawa
"Itu yang mau bunuh kamu datang" kepada Pak Nas
Bu Sunarti menitipkan Ade Irma Suryani ke adik ipar Mardiah
Mardiah yang panik salah membuka pintu sehingga ditembak pasukan Tjakrabirawa
Peluru tajam menembus tangan Mardiah dan tubuh Ade Irma Suryani
Bu Sunarti kembali menggendong Ade Irma Suryani yang berlumuran darah
Atas bujukannya, Pak Nas melompati pagar samping rumah untuk selamatkan diri
Pak Nas bersembunyi di drum kosong yang ada di pekarangan belakang Kedutaan Besar Irak
Terdengar suara tembakan, Ajudan Nasution Pieere Tendean dengan membawa senjata - keluar dari ruangan di belakang rumah
Pieere Tendean yang mengaku sebagai Nasution ditangkap dan dibawa ke Lubang Buaya
Bu Sunarti  mencari bantuan dan membawa Ade Irma Suryani ke RSPAD Gatot Subroto
Setelah operasi yang keempat, 6 Oktober 1965 - Ade Irma Suryani meninggal dunia
Pusara Ade Irma Suryani dituliskan "Anak Saja jang tertjinta, Engkau telah mendahului gugur Ajahmu sebagai perisai"
Surakarta, 30 September 2020