Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Tirta Empul Tampaksiring dan Tradisi Melukat di Keluarga Kami

29 Agustus 2022   21:07 Diperbarui: 29 Agustus 2022   21:26 2128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto: dok. pribadi
foto: dok. pribadi

Melukat ke Tirta Empul Tampaksiring.

Melukat ke pura Tirta Empul itu membawa kesan tersendiri , saya Bersama keluarga dari kota Singaraja berjarak 74 Km itu berjalan pagi hari, sebab hari minggu biasanya banyak pengunjung datang untuk melukat sehingga bisa saja ngantre. Hantre di tempat pancoran air itu, bisa memakan waktu dua jam berenang pada kondisi air yang dingin, memang aga menyulitkan. Hal ini dikarenakan kami yang terbiasa dilingkungan bali utara (Singaraja relatif panas), agak kesulitan berlama-lama berendam menunggu dapat giliran di air pancuran itu. Kalau pengunjung padat mengular dan ini memakan waktu yang relatif lama, dan saya pernah mengalami berendam menunggu sampai  1- 2 jam. Agar sampai di pancuran tempat melukat itu. 

Padatnya pengunjung yang hendak melukat itu , selain tamu /turis juga masyarakat Hindu di Bali banyak yang melakukan 'tradisi melukat" itu dalam kaitan tirta yatra. Rangkaian terakhir pada upacara pitra yadnya.

Minggu pagi, kami berangkat , menuju arah timur dari kota Singaraja, sampai dipertigaan kubutambahan kami meluncur ke arah kintamani, sampai di kintamani kabut tipis masih menghiasi gunung batur, sinar Mentari masih kelihatan samar, karena awan agak tebal, namun tetap putih seputih sutra, Perjalanan pagi itu memang sangat menarik dan mempesona, pikiran bebas karena tidak ada beban, ingin menuju lokasi secepatnya sampai di pura Tirta empul Tampaksiring itu.

Desa Tampak siring, memang sejuk dan indah, dalam perjalanan banyak ada kedai kopi luwak yang siap menerima tamu domistik maupun turis asing yang ingin menikmati hangatnya kopi luwak asli ditambah dengan santapan kue khas Bali. Jangan terkejut ya, kopi luwak asli disini harganya kemasan 300 gram seharga Rp 1200.000,-

Sekitar Pura, adalah Sebuah lokasi yang indah disis barat berdiri Istana tampak Siring, dari arah tempat melukat itu masih bisa terlihat.

Pada tempat melukat itu  airnya  sangat jernih dan dingin, sebelum dimulai ada persembahyangan, memohon agar Tuhan dapat membersihkan pikiran dan kekotoran yang ada dalam badan manusia, badan fisik dan rohani ( suksme sarira dan antahkarana sarira).

Tempat melukat ini tidak hanya dipadati oleh orang Bali Hindu, namun para turis mancanegara pun banyak yang ingin melukat, Acara melukat menjadi paket wisata spoitual yang diminati para turis, sseperti saya lihat ITalai, India, China, jebang dan Amerika, australia.


Tirta Empul dan Legenda Yang Melingkupinya 

Tirta empul, termasuk salah satu situs  budaya yang sangat lama  tentang air sebagai sumber berkah, dan sampai hari ini tetap menarik sebagai tempat pumujaan  dan penyucian. kondisi ini  telah terpatri di benak umat Hindu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun