Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda asal Cimahi, Jawa Barat kelahiran 1 Mei 1994. Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Makna: Great Reset Dunia

3 September 2022   06:00 Diperbarui: 3 September 2022   06:10 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Uang (Sumber: Freepik)

Selamat membaca puisi Sahabat Kompasianer dan Reader terhormat!

Great Reset Dunia...
Dimulai dengan peristiwa...
Melibatkan kemanusiaan...
Yang sangat akbar...
Dimana manusia...
Tidak lagi mampu bersandar...
Pada kuasa uang...
Hingga akhirnya...
Kuasa Tuhan....
Yang menjadi sandaran...
Umat manusia...
Yang paling utama...

Sistem belief manusia...
Sejak dulu menganggap...
Uang lebih utama...
Dan menghidupi kehidupan...
Namun nyatanya...
Tidak berdaya...
Menghadapi hempasan...
Krisis melanda...

Ini karena...
Uang hanyalah sebuah...
Benda yang tak bernyawa...
Ia digerakan...
Oleh nafsu kita...
Juga nurani kita...

Lantas mengapa...
Manusia yang pintar-pintar...
Bisa terperdaya?
Karena gelap mata...
Haus kenikmatan...
Haus kemewahan...
Haus kelimpahan...
Haus kedudukan...
Haus keindahan...
Yang ditawarkan...
Semakin banyaknya uang...
Yang digenggam...

Negara Dunia disibukkan...
Dalam perlombaan...
Saling menguatkan...
Mata uang...
Yang diperjuangkannya...
Bertengger diposisi terpuncak...
Istilah mata uang melemah...
Dan mata uang menguat...
Menjadi sorotan masyarakat...
Untuk kebutuhannya...
Juga desirenya...

Jika benar uang...
Adalah segalanya...
Mengapa yang kaya?
Semakin kaya?
Mengapa yang sengsara?
Semakin sengsara?
Mengapa ketidakadilan?
Semakin meraja?
Apakah uang yang bersalah?
Atau manusianya?
Dimanakah logika berfikir kita?
Dimanakah nurani hati kita?
Ketika melihat yang lemah?
Saat segepok uang...
Dalam genggaman?

Apakah kita takut kekurangan?
Jika uang lenyap?
Dari genggaman?
Tak ada yang salah...
Kita hidup di zaman...
Uang adalah segalanya...
Segalanya adalah uang...
Siapa yang tidak senang...
Kalau dapat hadiah...
Berupa uang?

Manusia dalam jeritan...
Tangis yang kuat...
Seluruh berharap...
Jika satu hari saja...
Kesempatan diberikan...
Janganlah kehancuran...
Melanda muka dunia...
Kami mohon pada Tuhan...
Agar menurunkan...
Seorang Raja...
Wakil Tuhan...
Yang penuh kekuatan...
Menyelamatkan manusia...
Dari gelapnya...
Hari dimana uang...
Tak lagi berkuasa...
Di hati umat manusia...

Tertanda.
Rian.
Cimahi, 3 September 2022.

Indrian Safka Fauzi untuk Kompasiana.
For our spirit... Never die!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun