Ada seseorang yang mengira bahwa cinta hanya butuh setia dan percaya, tanpa menyadari bahwa tanpa komunikasi, cinta bisa perlahan kehilangan arah.
Diam berubah menjadi jarak, dan jarak melahirkan tanya---
"Apakah ia masih di sini? Ataukah sudah pergi tanpa pamit?"
Malam-malam pun dipenuhi oleh pikiran yang tak menentu, asumsi yang menari di kepala tanpa jawaban yang pasti.
Mungkin ia tumbuh di lingkungan yang tidak mengajarkan makna berbagi cerita, atau mungkin hatinya sudah terbiasa dengan sepi yang ia kira cukup.
Namun ketika hubungan di ujung kata, dan hanya terucap "iya" tanpa perlawanan, di situlah cinta terasa begitu sunyi.
Apakah ego yang terlalu menuntut pemahaman, atau kesepian yang terlalu lama dibiarkan berbicara sendirian?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI