Tuan, bukankah tidak apa-apa jika diriku mengamini sebuah doa dari seseorang yang mengharapkan kepergianku?
Tuan, tetapi diriku yakin tidak salah dengar, seseorang menginginkan diriku pergi.
Diriku berkata dengan jujur tuan, jika mendengar dengan jelas kata-kata berbisik dari mulutnya.
Lantas, tuan. Perihal diriku, aku harus bagaimana?
*
Tuan, bolehkan diriku bertanya lagi?
Terimakasih, tuan. Pertanyaan ini masih sering mengusik dan tertancap di benakku tuan.
Ya, pertanyaan ini mempunyai kekuatan yang begitu dahsyat bagiku tuan. Membuat, punggungku terasa berbeban berat.
Mengapa? Pukulan keras mampu menggerogoti jiwa dan ragaku tuan, hingga aku merasa tumbang.
Oh tidak tuan. Diriku sudah tak mampu menahannya lagi, tuan.Â
Sontak batinku terus berguman, tetapi mulutku hanya membisu saja dengan sekejap.