Apa yang dialaminya adalah rasa sakit kepala yang berlangsung kurang lebih 3 hari. Namun, setelah itu pria pemadat itu berhenti merokok hingga saat ini. Ya, dia sangat senang, karena kesehatan yang diperolehnya dan juga penghematan yang ia rasakan sendiri.
3. Berhenti merokok karena kebetulan menggunakan obat tertentu, lalu tiba-tiba tidak suka lagi merokok
Pengalaman mengalahkan diri dalam hal berhenti merokok mungkin pengalaman yang bisa saja berbeda-beda. Sekurang-kurang saya punya seorang teman yang punya perusahan rokok dan begitu menyukai rokok.
Ia bahkan sama sekali tidak berniat berhenti merokok, namun ketika ia secara kebetulan menggunakan obat tempel yang dipercaya bisa menghisap racun, lama kelamaan ternyata ia bisa merasakan kehilangan gairah untuk menikmati rokok.
Ini cerita unik, karena sebagian orang lama berjuang supaya berhenti merokok, sementara itu sebagian orang tidak pernah terlalu lelah berjuang, tetapi dilakukannya secara rutin, lalu akhirnya berhenti merokok.
Dari pengalaman teman yang satu ini terlihat bahwa berhenti merokok sebenarnya merupakan hasil dari suatu usaha yang dilakukan dengan senang hati dan tidak terburu-buru; ya sebuah terapi yang rutin dan teratur dengan niat yang tulus.
Merokok sebagai suatu pilihan untuk menjaga kualitas dan kepercayaan konsumen
Perjumpaan yang unik pada tahun 2012 dengan seorang pengusaha rokok di sebuah kota di Indonesia membuat saya harus berpikir lain bahwa merokok itu bisa juga sebagai suatu pilihan.
Ya, ada juga yang merokok dengan tujuan untuk menekan berat badan dan kegemukan. Sekurang-kurangnya teori ini pernah saya dengar, apakah benar seperti itu, nah mesti perlu diuji lagi.
Pengusaha rokok itu dalam kesempatan kunjungan, ia memperlihatkan semua tempat pabrik rokoknya dan setiap pagi ia memegang beberapa bungkus rokok. Hasil pertama setiap hari harus dicobain.
Ceritanya bahwa ia ingin sekali berhenti merokok, namun dilemanya adalah siapa yang bisa menjaga agar kualitas rokok di perusahaannya tetap dijaga.