Karena itu, sebetulnya sungguh sulit menulis dengan pesan edukasi berdasarkan pengalaman pribadi atau sekurang-kurangnya orang menulis karena ia sendiri telah menghayatinya.Â
Sampai pada kesadaran seperti itu, ternyata menulis itu ada hubungannya juga dengan proses menjadi baik, benar dan selaras antara kata-kata dan kenyataan hidup.
Mengapa orang perlu menerima gol bunuh diri?
1. Dalam konteks sepak bola: belajar menerima kesalahan dan kedisiplinan
Gol bunuh diri tidak bisa didiskusikan lagi, selain orang perlu belajar menerima kesalahan atau kekeliruan yang sudah terjadi. Belajar menerima kesalahan satu orang sebagai kesalahan bersama sebagai tim.Â
Solid dan tidaknya suatu tim sepak bola bisa saja dilihat dari gairah mereka setelah gol bunuh diri itu. Kesiapan mental mesti sampai pada kemampuan untuk menerima kesalahan yang tidak disengaja oleh satu orang.
Kemampuan untuk menerima atau annehmen selalu penting agar satu kesalahan tidak mengguncang keseluruhan mental tim dalam bermain.
Daya optimisme satu tim bermain tidak boleh pupus hanya dengan satu kesalahan seperti gol bunuh diri. Justru dari gol bunuh diri itu, orang perlu belajar tentang kedisiplinan di daerah pertahanan sendiri untuk menghindari kesalahan-kesalahan fatal.
2. Dalam konteks kehidupan sehari-hari: belajar menjadi seimbang dalam cara pandang tentang hidup dan waspada untuk lebih baik lagi
Selain orang belajar disiplin diri dari cerita gol bunuh diri dalam dunia sepak bola, ternyata orang perlu juga belajar tentang menghadapi kebetulan-kebetulan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Masing-masing orang akan sadar seberapa sering ia mengalami kebetulan-kebetulan dalam hidupnya. Kebetulan-kebetulan itu tidak selamanya berdampak buruk, tetapi ada juga kebetulan yang baik dan menguntungkan.Â