Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mau Menjadi Penengah Konflik, Jangan Lupa 2 Cara Ini

21 Mei 2021   22:08 Diperbarui: 21 Mei 2021   22:28 1194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penengah yang berjuang masuk ke dalam rumah untuk negosiasi: diambil dari de.wikihow.com

Apa jadinya jika punya niat sebagai mediator, tetapi hanya bisa pegang tangan salah satunya. Bahkan bukan cuma pegang tangan salah satunya saja, tetapi kita beri "batu" untuknya. 

Semua cita-cita dan harapan untuk penyelesaian perselisihan tidak akan tercapai dengan baik, tanpa dua hal ini:

1. Tanpa kunjungan kekeluargaan dengan pendekatan "masuk ke dalam rumahnya." Bisa juga sih kalau kita beri nama jika tanpa silaturahmi. 

2. Tanpa pernah berpegang tangan dengan hati yang penuh ketenangan.

Tantangan terberat adalah apakah mungkin pihak yang prihatin dan peduli dengan persoalan orang lain itu masuk ke dalam pergulatan dan cara pandang tentang kunjungan kekeluargaan yang disertai dengan keramahtamahan.

Apakah mungkin pihak mediator tetap bersikap netral dengan visi yang tulus menggandeng tangan-tangan yang berselisih untuk membagikan energi kedamaian dengan tulus dan benar?

Demikian ulasan kecil dari pengalaman konkret saya. Tentu solusi dan pendekatan dalam setiap persoalan yang kita hadapi bisa berbeda-beda. Dua pengalaman itu cuma mengajarkan hal-hal yang sederhana untuk damai dan pemulihan hubungan.

Ternyata begitu sederhana cara mengubah suasana keruh dalam kehidupan sehari-hari kita. Namun, mungkin belum bisa sederhana untuk melakukannya dengan hati tulus seperti yang dibayangkan. 

Mungkin kita perlu berbagi dari cara dan pengalaman kita masing-masing, bagaimana mengubah selisih menjadi damai.

Salam berbagi, ino, 21.05.2021.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun