Mohon tunggu...
Syarwan Edy
Syarwan Edy Mohon Tunggu... Mahasiswa - @paji_hajju
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Syarwan Edy, sangat suka dipanggil dengan nama bang Paji. Si realistis yang kadang idealis | Punya hobi membaca, menulis dan diskusi | Kecintaannya pada buku, kopi, dan senja | Didewasakan oleh masyarakat dan antek kenangan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Gerimis di Musim Valentine

14 Februari 2023   09:00 Diperbarui: 14 Februari 2023   09:02 1405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Sumber Foto : https://bit.ly/3RXGKmd"

Dan aku menatap Ina, mendekap erat setiap aroma nafasnya lalu berbisik "Kau di sini dalam singgasana rindu, dalam cinta yang indah menjelma setumpuk rangkaian aksara di riuk senyum tawa menyambut purnama"

"Iya, Valentine bukan budaya kita. Budaya kita adalah fall in love with people you can't have" Sambungku usai bertualang beberapa diksi yang penat menuntut temu kembali.

Gerimis di musim valentine, hadirkan ribuan pelangi sunyi yang menepi dari larik-larik duka penuh luka. Tersapu banyang anganmu, meninggalkan sejuta tanya karena ikhlas hanyalah sebuah kata. Selaksa resah yang membuncah, serpihannya rindu tumpah ruah di dalam ruang yang sunyi. Semburat jingga mulai menampakkan dirinya diujung senja, perlahan namun pasti dan malam kan datang menyelimuti tanpa bisa kita ditunda. Setelah mencumbui senja di batas tatapan semu kala itu, kini senja tak lagi berarti seperti tetes hujan yang jatuh ke pusara bumi hanya menyisakan genangan lalu menghilang entah kemana.

Semua tentangmu adalah bahagiaku. Mencintaimu bukan tentang seikat mawar, melati, boneka atau bersama cokelat agar penuh arti dan saling melekat di hati. Tapi mencintaimu layaknya melahirkan anak kenangan, mengenang lalu kembali jatuh sebagai air mata yang paling menyedihkan. Dan tanpamu, hari kasih sayang tak akan pernah ada karena darimu aku belajar bahwa cinta saja itu tak cukup. Jika kau mencintai seseorang, kau harus membebaskannya. Cinta bukan mimpi tapi harapan, bukan apa yang di dapat, tapi apa yang di rasa, cinta bukan puisi tapi kata hati.

Karena cintaku adalah air yang paling ikhlas akan selalu membasuh semua luka yang pernah ada merekah pada pelukmu. Masih adakah pesan malam untuk kegelapan yang memeluk bumi? Masih adakah rahasia tersembunyi di balik awan kelabu? Kau adalah bahasa ribuan kemungkinan yang ingin ku pertahankan lalu kau tahu, rindu ini sebagai saksi bahwa cintaku takkan pernah mati di telan waktu. Berkata rela penuh serius meninggalkan namun masih tersimpan rasa dan berucap ikhlas penuh amin melepaskan namun sesungguhnya tak ingin lepas dari genggaman. Sialan, aku di koyak-koyak sepi begitu sendu tersirat namamu di bingkai rindu.

Tentang kita, ini cinta. Sedikit kata-kata namun banyak kenangannya untuk di kenang. Kala senja datang bertamu di ingatanku, kau nyatanya telah abadi di dalam hati, tersimpan rapi di rumah rasaku. Kau abadi dalam kenang dan mengingatmu adalah menyisakan air mata yang berlinang. Semua butuh waktu biarkan saja sebab selepas itu kau pun akan berdamai kembali dengan dirimu sendiri dan aku pun ikhlas sebagaimana kau dulu sebelum pergimu. Pada akhirnya yang nyata pasti lebih baik dari yang semu menggeliat rasa yang lelah.

Bumi Cendana, 14 Februari 2023

"Sumber Foto : https://bit.ly/3RXGKmd"

Oleh : Syarwan Edy || @paji_hajju

#masyarakat #antek #kenangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun