Dalam pilkada Ahok akan berhadapan dengan isu SARA yang masif, sementara Risma dan Emil justru didukung dengan jargon-jargon agamis. Tapi, pilkada 2012 membuktikan warga Jakarta tidak semerta termakan isu SARA. Jika kondisi ini berlanjut di Pilkada 2017 tentulah warga yang mempunyai hak pilih tidak akan beralih pilihan hanya karena isu SARA.
Jika Risma dan Emil maju menantang Ahok pada Pilkada 2017, maka mereka bertiga sebenarnya mereka menggali ‘kuburan’ masing-masing. Yang kalah dalam pilkada itu kelak akan sangat buruk bagi karir politik mereka sebagai pejabat publik. ***
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!