Di era medsos, demokrasi menemukan panggung baru yg lebih cepat dan lebih bising. Tapi apakah ia masih nyata, atau hanya hiperrealitas yg dikendalikan
Surabaya Timur Membeli "Shanghai": Mengapa Kita Rela Mengunjungi Park Shanghai?Di balik gemerlap lampion merah, mural oriental, dan spot foto Instagra
Tampilan makan kini lebih penting dari rasa. Apakah kita masih makan karena lapar, atau demi likes? Simak refleksi kritisnya di artikel ini.
Dunia hari ini dalam kacamata Baudrillard tentang Dunia Simulakra
Deepfake mengaburkan batas fakta dan kebohongan, mengancam kepercayaan sosial dan politik global. Siapkah kita menghadapi era realitas yang direkayasa
Sebagai penerus bangsa, generasi muda diharapkan mampu mempertahankan jati diri, dan tidak terperangkap dalam kehidupan semu dunia maya
Di era media sosial, Story WhatsApp (WA) telah menjadi cara yang populer untuk berbagi momen sehari-hari dan tetap merasa terhubung dengan teman-teman
STY hanya memoles pemain naturalisasi di Timas dengan menelantarkan usaha untuk menelurkan pesepakbola pribumi yang handal
Soalnya, ada fakta yang merupakan realitas sosial luput dari perhatian terkait dengan tim Korsel yang mengalahkan Jerman itu
Hiperrealitas memberikan gambaran yang tidak akurat, sedangkan orgasm journalistic tidak bisa mengecoh warga dengan tingkat literasi tertentu
Media sosial sebagai ruang simulasi yang menyajikan realitas semu.
Hiperrealitas merupakan hasil dari proses simulakrum yang mengaburkan batas antara ilusi dan kenyataan lewat media sosial.
Bagaimana suatu teori terbentuk, dilaksanakan dan di evaluasi sebagaimana suatu Teori bernama Realisme Hukum
Baudrillard memandang, bahwa kita hidup dalam era simulasi di mana realitas yang kita alami telah digantikan oleh representasi yang tidak autentik
Melaporkan berita palsu dan mengambil untung darinya tampaknya menjadi olahraga media baru yang modis.
Seiring dengan perkembangannya zaman yang semakin maju, kebutuhan akan media sosial seakan menjadi sebuah kebutuhan pokok.
Politik pencitraan, ucapan berduka tragedi Kanjuruhan, dan media massa. Bagaimana Baudrillard, dalam kajian Hiperrealitasnya, memaknai hal tersebut?
Berita tentang timnas sepak bola Indonesia U-17 banyak yang tidak memberikan gambaran yang faktual sehingga mengabaikan kekuatan lawan
Sosial media membawa kita memandang dunia sebagai representasi lebih luas dan kompherensif lagi
Dengan adanya kondisi hiperrealitas di dunia, garis teritori yang membedakan antara fantasi dan kenyataan hilang.