Mohon tunggu...
Indri Fitriani
Indri Fitriani Mohon Tunggu... Digitech University

Manusia dgn berbagai impiannya~

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi Retensi dan Manajemen Turnover dalam Lingkungan Sekolah sebagai Organisasi Pendidikan

26 Mei 2025   13:05 Diperbarui: 26 Mei 2025   13:00 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendahuluan

Sekolah tidak hanya berperan sebagai tempat belajar, tetapi juga sebagai organisasi kompleks yang membutuhkan pengelolaan sumber daya manusia (SDM) yang efektif. Dalam konteks ini, tantangan utama yang sering dihadapi adalah bagaimana mempertahankan karyawan yang berkualitas dan mengurangi tingkat pergantian (turnover). Artikel ini membahas fungsi sekolah, peran penting karyawan, serta strategi retensi dan pengelolaan turnover untuk menjaga stabilitas organisasi pendidikan.

Fungsi Sekolah dan Struktur Organisasi

Menurut Ki Hajar Dewantara, sekolah merupakan tempat peserta didik dibimbing agar berkembang secara jasmani, rohani, dan sosial (Daulay & Fitriani, 2022). Sekolah juga memiliki fungsi sebagai penyedia pendidikan formal, tempat sosialisasi, pengembangan karakter, pemberi keterampilan ekonomi, serta ruang ekspresi rekreatif dan mobilitas sosial.

Struktur organisasi sekolah mencakup peran-peran penting seperti kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, tenaga usaha, K3, dan satpam, yang semuanya bekerja sama mendukung proses pendidikan (Kemendikbudristek, 2022).

Pentingnya Karyawan dalam Organisasi Sekolah

Karyawan dianggap sebagai aset utama dalam organisasi. Menurut Rizaldi (2020), keberhasilan suatu institusi sangat tergantung pada kinerja karyawannya. Karyawan juga merupakan tenaga kerja yang memproduksi barang atau jasa untuk masyarakat sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Retensi Karyawan: Pengertian dan Manfaat

Retensi karyawan adalah kemampuan organisasi dalam mempertahankan karyawan dalam jangka panjang (Wijaya, 2022). Retensi yang baik mengurangi biaya perekrutan, menjaga pengetahuan dan pengalaman dalam organisasi, serta meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja (Rifai, Maarif, & Sukmawati, 2021).

Manfaat utama retensi antara lain:

- Meningkatkan loyalitas dan keterlibatan karyawan (Yolinza, 2023),

- Meningkatkan kepuasan pelanggan,

- Menghindari tingginya biaya akibat turnover,

- Menjaga stabilitas dan budaya organisasi (Fitra, 2024).

Strategi Retensi Efektif

Tigau & Sugiarto (2022) mengemukakan tiga strategi utama retensi:

1. Pengakuan karyawan sebagai aset -- melalui pelatihan, fasilitas kerja, dan penghargaan.

2. Menciptakan keterikatan kerja -- membangun komunikasi, pengakuan, dan pengembangan karir.

3. Memperhatikan kompetitor -- dengan menjaga kepuasan kerja dan meningkatkan kenyamanan lingkungan kerja agar karyawan tidak berpindah ke organisasi lain.

Turnover: Definisi, Jenis, dan Dampaknya

Turnover didefinisikan sebagai keluarnya karyawan dari organisasi baik secara sukarela maupun tidak (Agung, 2020; Wang et al., 2021). Jenis-jenis turnover meliputi:

- Sukarela vs tidak sukarela (Yohana, 2021),

- Fungsional vs disfungsional,

- Dapat dikendalikan vs tidak dapat dikendalikan.

Tingkat turnover yang tinggi berdampak negatif terhadap produktivitas, meningkatkan beban biaya, dan menurunkan kualitas layanan (Ardan & Jaelani, 2021; Nelly, 2022). Bahkan dapat mengganggu kerja tim, meningkatkan stres pegawai, dan menurunkan kepercayaan masyarakat (Miftahurrohman, 2024).

Kesimpulan

Lingkungan sekolah sebagai institusi pendidikan harus memperhatikan pengelolaan SDM secara serius. Strategi retensi yang tepat akan membantu menciptakan lingkungan kerja yang stabil, menjaga karyawan berpengalaman, dan menekan tingkat turnover. Dengan demikian, kualitas pendidikan dan layanan yang diberikan akan semakin meningkat dan berkelanjutan.

Daftar Referensi

- Daulay, S.H., & Fitriani, S.F. (2022). Pengelolaan Sarana Prasarana Pendidikan.

- Fadillah, R., dkk. (2021). Manajemen SDM dalam Organisasi.

- Rizaldi, I.T. (2020). Peran Karyawan dalam Dunia Kerja.

- Kemendikbudristek. (2022). Fungsi dan Peran Sekolah di Era Digital.

- Wijaya, S. (2022). Retensi Karyawan dan Loyalitas dalam Organisasi.

- Rifai, A., Maarif, M.S., & Sukmawati. (2021). Strategi Retensi Karyawan.

- Yolinza, N. (2023). Motivasi dan Retensi dalam Dunia Kerja.

- Fitra, I.F.U.T. (2024). MSDM Teori dan Penerapannya dalam Organisasi.

- Tigau, A., & Sugiarto, E. (2022). Pengelolaan Turnover di Organisasi Pendidikan.

- Agung, D.H. (2020). Manajemen Turnover Karyawan.

- Wang, Y., et al. (2021). Employee Turnover in Modern Organizations.

- Yohana, C.I. (2021). Analisis Turnover dalam Dunia Kerja.

- Ardan, M., & Jaelani, A. (2021). Dampak Turnover terhadap Organisasi.

- Nelly, W. (2022). Kinerja Karyawan dan Pengaruh Turnover.

- Miftahurrohman. (2024). Pengaruh Turnover Terhadap Kinerja Organisasi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun