Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Telepon Koin, Dulu Primadona Kini Hanyalah "Aset Langka" Berjuta Kenangan

12 Mei 2021   21:55 Diperbarui: 14 Mei 2021   16:01 2060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang Wanita Yang Tengah Berkomunikasi Melalui Telepon Koin | Sumber Situs: Bobo-Grid Id

Kalimat ini sering saya ucapkan jika sudah menunggu lama untuk antri menggunakan telepon koin dan seakan belum ada tanda si pengguna mengakhiri komunikasinya. 

Saya juga ingat tentang kenakalan saya sewaktu kecil dengan membuat lubang kecil pada koin dan diikatkan dengan benang. Tujuannya ketika hendak menelepon dan memasukkan koin, koin bisa ditarik lagi sehingga tidak jadi tertelan dalam mesin telepon. Cara ini tentu saya bisa menggunakan telepon berkali-kali meski hanya 1 koin saja. 

Tidak hanya itu, saya juga pernah memasukkan batang lidi atau ranting pohon ke dalam lubang koin telepon. Seringkali uang koin akan jatuh ke kotak kembalian dan menjadi rejeki tersendiri bagi saya. Ayo siapa di sini yang juga punya pengalaman dan kisah serupa? Hehe

Seiring waktu mempertimbangkan tingginya kebutuhan telepon koin serta mempertimhangkan efisiensi maka PT Telkom juga menyediakan telepon kartu. 

Kita hanya perlu membeli voucher kartu yang berisikan kode yang bisa kita gunakan untuk menelpon sesuai durasi telepon yang tercantum di voucher kartu.

Hal luar biasa posisi telepon koin masih menjadi primadona dan lebih banyak digunakan dibandingkan telepon kartu. Kini hampir 2 dekade saat terakhir menggunakan telepon koin, saya merasa kehadiran telepon koin nyaris susah ditemukan ibarat suatu barang kuno yang berharga.

Beberapa lokasi yang seingat saya dulu tersedia telepon koin kini sudah tidak ada dan beralih menjadi bangunan lain. Padahal dulu telepon koin banyak ditemukan di depan sekolah, rumah sakit, halte ataupun terminal.

Hari ini saya tampak senang ketika secara tidak sengaja menemukan bekas telepon koin di stasiun Sudirman Jakarta. Kondisinya sudah berkarat dan sudah tidak digunakan sejak lama. 

Sebelumnya saya juga pernah menemukan tempat telepon koin di salah satu daerah padat penduduk di dekat Mangga Besar, Jakarta. Meski yang tersisa hanyalah kotak semacam kanopi telepon saja. Tiba-tiba muncul kerinduan dan kenangan saat dulu masih aktif menggunakan telepon koin untuk menghubungi teman atau kerabat. 

Saya menilai ada beberapa faktor mengapa penggunaan telepon koin mulai ditinggalkan, sepi peminat dan tidak terawat lagi. 

Pertama, biaya komunikasi semakin tinggi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun