Kalimat ini sering saya ucapkan jika sudah menunggu lama untuk antri menggunakan telepon koin dan seakan belum ada tanda si pengguna mengakhiri komunikasinya.Â
Saya juga ingat tentang kenakalan saya sewaktu kecil dengan membuat lubang kecil pada koin dan diikatkan dengan benang. Tujuannya ketika hendak menelepon dan memasukkan koin, koin bisa ditarik lagi sehingga tidak jadi tertelan dalam mesin telepon. Cara ini tentu saya bisa menggunakan telepon berkali-kali meski hanya 1 koin saja.Â
Tidak hanya itu, saya juga pernah memasukkan batang lidi atau ranting pohon ke dalam lubang koin telepon. Seringkali uang koin akan jatuh ke kotak kembalian dan menjadi rejeki tersendiri bagi saya. Ayo siapa di sini yang juga punya pengalaman dan kisah serupa? Hehe
Seiring waktu mempertimbangkan tingginya kebutuhan telepon koin serta mempertimhangkan efisiensi maka PT Telkom juga menyediakan telepon kartu.Â
Kita hanya perlu membeli voucher kartu yang berisikan kode yang bisa kita gunakan untuk menelpon sesuai durasi telepon yang tercantum di voucher kartu.
Hal luar biasa posisi telepon koin masih menjadi primadona dan lebih banyak digunakan dibandingkan telepon kartu. Kini hampir 2 dekade saat terakhir menggunakan telepon koin, saya merasa kehadiran telepon koin nyaris susah ditemukan ibarat suatu barang kuno yang berharga.
Beberapa lokasi yang seingat saya dulu tersedia telepon koin kini sudah tidak ada dan beralih menjadi bangunan lain. Padahal dulu telepon koin banyak ditemukan di depan sekolah, rumah sakit, halte ataupun terminal.
Hari ini saya tampak senang ketika secara tidak sengaja menemukan bekas telepon koin di stasiun Sudirman Jakarta. Kondisinya sudah berkarat dan sudah tidak digunakan sejak lama.Â
Sebelumnya saya juga pernah menemukan tempat telepon koin di salah satu daerah padat penduduk di dekat Mangga Besar, Jakarta. Meski yang tersisa hanyalah kotak semacam kanopi telepon saja. Tiba-tiba muncul kerinduan dan kenangan saat dulu masih aktif menggunakan telepon koin untuk menghubungi teman atau kerabat.Â
Saya menilai ada beberapa faktor mengapa penggunaan telepon koin mulai ditinggalkan, sepi peminat dan tidak terawat lagi.Â
Pertama, biaya komunikasi semakin tinggi