Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Dongeng] Kisah Beringin, Burung Punai, dan Kakek Sobri

28 Juli 2020   09:29 Diperbarui: 28 Juli 2020   10:20 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang Ayah Membacakan Dongeng. Sumber Diadona.id

"Punai, kamu terbanglah ke arah gunung. Jika air semakin mendekat kesini. Beritahu kami segera." Kata si Beringin sekali lagi

"Baiklah Beringin", balas si Punai sambil terbang menuju arah gunung.

Kakek pun bergegas masuk ke rumah. Diambilnya beberapa helai pakaian dan sedikit makanan. Kakek juga ikut membawa foto kenangan bersama istrinya saat masih muda. Ia tidak ingin foto kenangan itu ikut terbawa oleh banjir.

Tidak lama kemudian dirinya berusaha naik ke atas dahan Beringin. Kakek terlihat berusaha keras untuk bisa naik ke dahan Beringin yang tumbuh sangat tinggi

"Peganglah rantingku untuk naik" perintah si Beringin. Diturunkannya beberapa ranting seperti tali yang menggantung dari batang Beringin.

Kakek Sobri berusaha keras menggenggam ranting tersebut untuk membantunya naik ke atas dahan.

"Cepatlah Kakek. Air Bah akan semakin mendekat" kata si Beringin

"Aku sedang berusaha untuk naik" jawab si Kakek dengan tetap menggengam kuat ranting Beringin

Dari jauh terlihat Burung Punai terbang mendekat.

"Air Bah sebentar lagi akan datang. Sekitar 10 menit lagi akan sampai kesini. Bersiaplah", ujar si Punai gelisah

Punai menunjukkan wajah khawatir air bah akan menghancurkan rumah, ladang dan juga menumbangkan Beringin. Artinya nasib kakek dan keluarga Punai sangat tergantung dari Beringin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun