Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Namaku Taemin

4 Desember 2021   09:59 Diperbarui: 4 Desember 2021   10:01 1544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang lelaki berpose menutup wajah (Gambar: Saydung89 Via Pixabay)

"Bagus! Kita cocok!" 

Suzy mengakhiri chat malam itu dengan sebuah emoticon hati berwarna biru. Di atasnya, tercantum nama cafe, tanggal, dan jam pertemuan. "Apakah ini sebuah ajakan kencan?" 

Sejak melewatkan masa puber, aku tak pernah sekali pun pergi berkencan. Dan malam itu, aku dibuatnya gelisah. Ribuan pertanyaan muncul dalam benakku. 

Permainan atau game yang kusuka hanya tetris, musik yang kusuka dangdut koplo, dan olahraga wajibku hanyalah joging. 

Dan tentang nasi goreng, apakah Suzy menyukai nasi goreng kambing, nasi goreng kampung, nasi goreng seafood atau nasi goreng biasa. Benarkah kami cocok satu sama lain. Dan apakah foto profil Suzy, sesuai kenyataan? 

"Kun Fayakun!" Di meja cafe, sesuai waktu yang ditentukan Suzy, aku menunggu dua jam lebih awal. Kesempatan baik, tak boleh terbuang percuma. 

Hingga dari balik partisi cafe bernuansa Korea, seorang gadis melangkah anggun. Kasual dengan celana jeans, jilbab polkadot, dan jaket baseball. Ia bergaya santai, tetapi sukses membuat tingkahku blingsatan. 

Parasnya seratus persen sesuai foto profil. Ia langsung mengenaliku. Tersenyum. Mengucap salam. Dan mengambil duduk, tepat di depanku. 

Suzy mengulurkan tangan halusnya, seraya berkata, "Suketi Zainuryah."  

Kurogoh kantong celana, mengambil KTP dari dompetku. Dan memperlihatkan nama yang tertera. Aku grogi. Meski pun sekuat tenaga menenangkan diri. "Mau pesan apa, Su?" konyolnya sambutanku. 

Kami memulai pembicaraan dengan tawa. Berbicara soal kedekatan yang terjalin melalui media sosial. Dan ia tak keberatan dengan selera musik, game, olahraga, dan makanan. Hal itu malah menjadi bahan olokan yang mesra. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun