Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Menari Dalam Gelap

16 Juli 2021   12:10 Diperbarui: 16 Juli 2021   12:22 2321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sosok perempuan berpose dalam gelap (Foto: ractapopulous Via Pixabay)

Namun, ini baru awal. Dania benar-benar khawatir, sesuatu yang lebih buruk akan menimpa mereka. Tak ada jaminan keamanan di sini. Mereka harus berjuang keras untuk bertahan hidup dan menjalani pekerjaan. 

"Penghubung kita di Meksiko memberi kabar gembira, Dania!" teriak Frans dari kamar mandi. 

"Apa? Peluang masuk ke US?" tanya Dania. 

Frans melilitkan handuk di tubuhnya, dan melangkah keluar kamar mandi. Ia kembali tersenyum. Menatap nakal Dania yang masih berkutat dengan masakan. 

"Bukan, tapi sesuatu yang lebih keren," jawab Frans. 

Frans memeluk Dania dari belakang dan mulai berbisik mesra, "kau terlihat lebih cantik hari ini, Sayang. Kau tahu, harapan kita semakin dekat. Indonesia, Amerika dan Eropa." 

"Pisau ini tajam, Frans. Tolong kendalikan tanganmu!" seru Dania, seraya mengangkat tinggi-tinggi pisau dapur di tangannya. 

"Não me empurre, bastardo!"

Dua hari kemudian, mereka mengantri masuk ke pelabuhan. Kapal api menuju Singapura akan berangkat kurang dari setengah jam. Para penumpang berdesak-desakan di titian memasuki geladak. 

Dania dan Frans sepakat untuk menerima tawaran menjalankan tugas jurnalistik dan aksi propaganda untuk proses demokratisasi. Isu-isu tentang pengaruh perang dingin di Indonesia pecah, setelah adanya upaya kudeta oleh basis-basis militer di Sumatera.

Dan perjanjian kontrak untuk memperoleh kewarganegaraan Amerika Serikat setelah menuntaskan tugas. Tentunya, Frans dan Dania tak punya alasan untuk menolak. 

Hari itu, Dania mencari-cari Frans di anjungan kapal. Turun ke geladak dan tak menemukannya di sana. Jangkar kapal belum diangkat. Iapun khawatir, bila Frans mendadak turun dari kapal dan membiarkan dirinya berangkat sendirian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun