Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Lelaki Laut dan Badai

25 Januari 2021   23:30 Diperbarui: 25 Januari 2021   23:29 998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tapi aku punya kalian! Berhenti panik dan lakukan prosedur! Yang tidak sanggup, tetap berada di anjungan. Mengerti!" ucap Bahar dengan tegas. 

"Siap Kapten!!" Jawab awak kapal serentak.

Bahar mencengkeram kemudi erat-erat, haluan dia arahkan ke tenggara. Berharap arus menepikan kapal ke bibir Muara. Tubuhnya kian lemas. Bahar, mengikat tangan kanannya pada kemudi. 

Tiba ombak tinggi, menyapu masuk dalam anjungan. Kapal terombang-ambing di tengah badai. 

"Hanya Tuhan, satu-satunya tempat memohon pertolongan."

Keesokan paginya, terlihat Marlina menata meja. Kedai kopi yang dahulu beratap seng karatan, kini sudah berganti susunan papan kayu ulin. 

Bangunan kedai tidak lagi gubuk. Kini, ornamen Melayu dan Dayak menghiasi dinding. 


Marlina menatap pada kerumunan orang, melihat satu persatu awak kapal ditandu keluar. Kapal yang subuh tadi di tarik patroli Airud ke dermaga. 

"Aku tak tahu, janjiku ataukah do'amu yang membawaku kembali." 

Marlina terkejut dengan suara lelaki, suara yang dirindukan bertahun-tahun lamanya. Memecah tangisnya seketika, ribuan pertanyaan berkecamuk dalam hatinya.

Ia memperhatikan jemari Bahar, tak ada ikatan cincin emas. Hanya ada batu akik yang dibelinya dari Pontianak, lima tahun lalu.

"Aku benci kau, Bahar," seru Marlina.

"Aku tak punye' waktu menerima kebencian itu, Marlina," jawab Bahar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun