Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Teror si Raja Kalong

23 November 2020   20:08 Diperbarui: 23 November 2020   23:49 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pribadi (edit via Splendid logo maker)

Raja Negeri pun penasaran dibuatnya, dan berkata, "maksudnya, bagaimana?"

"Saat lepas dari jeratan kami dahulu, ia hanya mencuri pisang dari seorang janda petani," terang Panglima Negeri.

"Meski sebelumnya, pernah beberapa kali kami kurung karena menyerang iring-iringan penduduk dan menyebabkan kematian salah seorang diantaranya," lanjutnya.

"Seberbahaya itukah?" Sang Raja Negeri memastikan.

"Yang lebih berbahaya adalah bunyi yang ditimbulkannya yang mulia," jelas Panglima Negeri.

"Sangat mengganggu dan bisa membuat orang yang mendengar menjadi hilang kesadaran," lanjutnya.

Akhirnya, Raja Negeri bertitah dengan berkata, "segeralah kendalikan, agar rakyat tenang dan tidak ketakutan."

Panglima Negeri pun segera mengirim satu pasukan kecil agar membawa si Raja Kalong menemuinya, untuk kemudian menangkap dan mengurungnya di dalam penjara.

Tibalah pasukan kecil di tempat Raja Kalong bersembunyi, salah satu dari mereka berkata, "menyerahlah, jangan lagi membuat ulah!"

"Aku adalah raja sekarang, teman-temanku kalian tangkap semena-mena dan masih berani kalian ganggu kami pula!" Dengan congkak si Raja Kalong berkata.

"Bagaimana tak ditangkap, bunyinya merusak ketertiban dan mengganggu siapapun yang mendengarnya," jawab pasukan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun