Mohon tunggu...
Didi Irawan
Didi Irawan Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Semua adalah pemenang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tunggu Pulang

19 Mei 2019   02:18 Diperbarui: 28 Mei 2019   03:29 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Detik demi detik waktu mengantarkan diri pada perjalanan penuh tanya. 

Kemana langkah kaki ? berakhir dan harus berujung?

Kegamangan dalam kelemahan ketidakberdayaan.. diri tenggelam??

Air mata mengiring sunyi..mengadirkan pengakuan pada sebuah keegoaan. 

lembaran gelap yang terajut sengaja dengan percaya.

Tertawa diri dalam pekat..??

Ya rabbi..sayup nada mengantarkan pada penantian hadir pengazdhan shubuh nan merdu.

Menggetarkan relung-relung lapuk coba mengerti makna..ya rabbi sujudku,

Cengkeraman jemari menjemput senyum.. meneduhkan, menyejukkan hembusan napas. 

Sekedar mengingatkan waktu- waktu yang semestinya dilaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun