Mohon tunggu...
Ina Purmini
Ina Purmini Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga, bekerja sebagai pns

Menulis untuk mencurahkan rasa hati dan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Pribadi yang Tangguh, karena Ibu

1 Desember 2020   05:12 Diperbarui: 1 Desember 2020   05:24 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Ibu diantara anak dan cucu.dokpri)

Ibu memang bukan tipe ibu yang memenuhi kebutuhan kasih sayang anaknya ataupun menciptakan bonding dengan sentuhan fisik seperti menghujani peluk cium setiap hari atau panggilan penuh kasih sayang seperti sayangku, buah hatiku dan sebagainya. Tetapi kami merasakan kasih sayang ibu dari kehadiran beliau dalam menyediakan  kebutuhan kami. 

Setiap pagi selalu sudah tersedia sarapan buat kami sebelum beraktifitas sekolah dan kerja (bapak),  saat cuaca dingin selalu tersedia air hangat (kami waktu itu masih menggunakan kayu bakar). 

Demikian juga untuk makan siang dan malam meski sederhana ibu selalu menyediakan buat kami, termasuk jajanan ala kampung seperti sawut, lemet, ubi rebus, singkong goreng, kolak pisang, plenggong, dll. yang semuanya memang tak perlu membeli tapi dibuat sendiri dengan bahan dasar pangan dari hasil panen kebun sendiri. 

Selain kebutuhan makanan, maka sandang atau pakaian kami juga cukup layak dan tanpa kami meminta tiba-tiba ketika ibu pulang dari pasar sudah ada baju rumah atau baju sekolah baru buat kami. Dan tentu saja kasih sayang yang nyata terasa adalah do'a dan restu ibu yang selalu menyertai di setiap langkah kami, bahkan sampai sekarang ketika kami sudah mempunyai anak cucu, ibu setiap kali bertemu selalu merapalkan do'a dan restu buat kami.

6. Kesehatan

Ibu adalah ibu jadul yang tak mengenal senam aerobik, zumba dan semacamnya. Aktifitas dan gaya hidup keseharian ibulah yang mengajarkan kami untuk bergaya hidup sehat. Bangun selalu pagi-pagi, mandi pagi, sholat dan mulai melakukan aktifitas pagi seperti memasak, mencuci baju, membersihkan rumah, pergi ke kebun, ke pasar dan sebagainya dilakukan ibu dengan semangat. 

Dengan demikian secara fisik ibu selalu aktif bergerak dan secara mental ibu selalu bersemangat. Ibu sering terlihat terdengar rengeng-rengeng, menyanyi dengan bergumam saja, setiap habis mandi pagi dan saya merasakan aura kebahagiaan, ceria dan semangat di sana. 

Mungkin gaya hidup ibu yang seperti itu pulalah yang membuat ibu tetap sehat sampai sekarang meski sudah berusia hampir 90 tahun di akhir bulan Desember ini.

7. Kebersamaan, kerukunan

Karena ibu mempunyai banyak anak, tak jarang kami saling iri (terutama dalam hal melakukan tugas rumah) dimana yang satu sudah selesai seolah kerjanya hanya bermain saja dan satu lagi masih harus berkutat menyelesaikan tugasnya. Dan tugas yang paling berat yang kami rasakan adalah mengambil air untuk keperluan memasak dan MCK.

Dulu sebelum kami punya sumur gali, kami harus mengambil air dari sumur-sumur kecil di sungai dengan klenthing (semacam kendi dengan ukuran bervariasi). Sudah punya sumur pun, menimba air dengan kedalaman sumur sekitar 20 m untuk mengisi bak mandi perlu tenaga ekstra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun