Mohon tunggu...
IMRON SUPRIYADI
IMRON SUPRIYADI Mohon Tunggu... Jurnalis dan Pengasuh Pondok Pesantren Laa Roiba Muaarenim

Jurnalis dan Pengasuh Pondok Pesantren Laa Roiba Muaarenim

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nak, Tuhan Kasih Kuping Kita Dua...

1 Juli 2025   13:41 Diperbarui: 1 Juli 2025   13:41 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Dua Telinga (Sumber: ngoisao.vn)

"Aku nggak mau kita jadi kayak orang asing, Rafi."

Rafi membuka sakunya. Ia mengeluarkan dua permen rasa anggur, lalu menyodorkan satu ke Andika.

"Kemarin aku beli ini. Satu buat kamu. Tapi aku sempat mikir, jangan-jangan kamu nggak pantas lagi dikasih."

Andika tertawa kecil.

"Permen ini... hadiah perdamaian ya."

Keduanya tersenyum. Tak ada peluk-pelukan dramatis. Tak ada air mata. Hanya permen kecil dan hati yang kembali saling membuka.

Malam harinya, Andika pulang dengan langkah ringan. Di rumah, ibunya sedang membuat teh hangat. Aroma daun pandan menyambut dari dapur.

"Bu," seru Andika sambil duduk di ruang tamu. "Aku dan Rafi sudah baikan. Permen anggur jadi saksinya."

Sang Ibu menoleh, tersenyum.

"Alhamdulillah. Damainya dunia ini, Nak, kadang cukup dimulai dari hati yang mau minta maaf dan hati yang mau memaafkan."

Andika menyeruput teh yang baru saja dituangkan. Hangatnya meresap sampai ke dada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun