Mohon tunggu...
Esti Setyowati
Esti Setyowati Mohon Tunggu... Seniman - Bismillah

Librocubicularist.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Seorang Perempuan yang Menjadi Babi Demi (Mantan) Kekasihnya

23 Januari 2019   16:20 Diperbarui: 23 Januari 2019   16:43 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

            "Jangan sampai lilin ini padam"

Aku ingat sorot mata Resti yang mengatakan itu padaku.

Aku tergidik, membayangkan betapa dinginnya udara luar. Lalu bagaimana Resti mampu menahan sedangkan ia dalam kondisi tak tertutupi sehelai benang pun? Dadaku berkecamuk resah. Berulang kali kututupi nyala lilin dengan kedua tanganku.

Pukul dua pagi, lebih tiga belas menit.

Resti belum juga kembali.

Dalam balutan kecemasan aku masih saja berharap jika semuanya berjalan seperti yang Resti inginkan. Tembikar tanah liat di sampingku seperti menyala, bersiap akan kehadiran seonggok hati yang siap dimasukkan ke dalamnya. Satrio akan kembali, tentu jika Tuhan berkehendak.

Angin menyeruak. Hujan tiba tiba menghantam disertai gemuruh. Ketakutanku memuncak hingga ke ujung syaraf. Tak dapat kubendung rasa gelisahku.

Lilin padam, tertiup amukan angin. Aku menjerit, namun terlambat.

Menggigil, aku terjungkal. Terseok seok kakiku melangkah ke luar.

Hujan menghantam langkahku, aku harus mencari Resti. Mungkin esok hari akan kucari dukun yang kemarin menyuruh Resti menjadi babi, akan kubunuh dia dengan tanganku sendiri.

-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun