Kubalut luka rasa ini dengan nada
Bergaung memecah keheningan malam
Petikan dawai  bagai belaian tangan Bunda
Hati merindu syahdu dibuai bayu senja
Ujung asta perih oleh petikan senar
Namun nada-nada gita bergema tanpa swara
Berbisik menembus kerapuhan asa
Bibir kelu sendu tak kenal tawa
Wahai dewa buana
Di manakah kan  kutaburkan mawar merah
Pada pusara tak bernisan
Yang telah lenyap ditelan samudera luas
Kini kupeluk tubuh dawai  di dada
Air  bergelombang membasahi kelopak mata
Tatapan nanar menatap ombak
Bergemuruh seolah menyiratkan warta
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!