Mohon tunggu...
Imanuel  Tri
Imanuel Tri Mohon Tunggu... Guru - Membaca, merenungi, dan menghidupi dalam laku diri

di udara hanya angin yang tak berjejak kata. im.trisuyoto@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | "Ngelindur"

19 September 2018   11:04 Diperbarui: 21 September 2018   22:19 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ini mata sudah tertikam malam

darah meniris kantuk masuk ceruk

jemari meliuk maya hendak bercerita

emaji tak lagi kupunyai

dengkur tidur melukis nyanyian

mengeja simponi duka negeri

***

ujaran kebencian adalah doa doa lantunan surga

tagar cacian adalah kultum tak bercela

saweran-saweran menjadi upaya

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun