Mohon tunggu...
Imanuel Lopis
Imanuel Lopis Mohon Tunggu... Petani - Petani

Petani tradisional, hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Hilangnya Loper dan Koran

23 Mei 2023   18:36 Diperbarui: 23 Mei 2023   20:10 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kawasan Pertanahan di Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT. Gambar: dokumentasi Imanuel Lopis.

Sang loper koran ini supel dan selalu tersenyum dengan orang lain. Giginya sering terlihat kemerahan karena mengunyah sirih pinang khas orang Timor.

Dia selalu memakai kaos oblong kusam berwarna biru. Mencarinya di tengah kerumunan orang tidaklah sulit karena bajunya yang khas.

Selain menjual koran, loper ini juga kadang menggendong telur rebus yang tersusun dalam wadah telur. Dia pernah curhat bahwa menjual telur rebus juga untuk meningkatkan pendapatannya.

Dulu di kawasan Kota Soe ini setiap pagi buta ada kendaraan dari Kota Kupang yang membawa dan menurunkan paket-paket koran di emperan toko. Para loper kemudian mengambil koran untuk menjualnya lagi.

Selain loper berkaos biru ada satu lagi loper yang biasa saya temui di Kota Soe. Dia sering memakai rompi putih dan tas selempang hitam berisi koran. Menjual koran dengan berjalan kaki keliling kota.

Hari ini ketika menyusuri jalanan di Kota Soe saya tidak menemukan para loper ini. Sudah sangat lama dalam beberapa tahun terakhir ini saya tidak lagi melihat mereka berjualan koran.

Apakah para loper ini sudah pensiun atau berjualan dengan cara lain? Ah, sepanjang jalan saya juga tidak melihat satupun orang yang memegang atau membaca koran.

Ketika berada di dalam kompleks perkantoran pun saya tidak melihat ada pegawai yang memegang koran. Padahal dulunya selalu ada saja pegawai yang terlihat memegang atau membaca koran. Di atas meja kerja beberapa pegawai kerap ada koran.

Saat tiba di depan sebuah toko buku, saya melihat dua eksemplar koran Kompas dan Pos Kupang tergantung di jendela kaca. Ya ampun, korannya terbitan Februari dan April 2023 sedangkan saat ini sudah akhir Mei.

Kala tidak lagi menemukan loper dan koran cetak seperti dulu, saya benar-benar tersadar bahwa teknologi informasi sudah berkembang pesat saat ini. 

Orang tidak lagi membeli koran untuk membaca berita. Hanya cukup dengan mengakses berita melalui handphone di manapun dan kapanpun berada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun