Mohon tunggu...
Imanuel Lopis
Imanuel Lopis Mohon Tunggu... Petani - Petani

Petani tradisional, hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Hilangnya Loper dan Koran

23 Mei 2023   18:36 Diperbarui: 23 Mei 2023   20:10 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kawasan Pertanahan di Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT. Gambar: dokumentasi Imanuel Lopis.

Perkembangan teknologi informasi juga berdampak pada perilaku masyarakat dalam membaca berita. 

Orang tidak perlu lagi membeli koran, membolak-balik dan membentangkan koran selebar 60 centimeter di hadapannya untuk membaca berita hingga pegal 

Hanya cukup dengan handphone sudah bisa mengakses berita sepuasnya secara online.

Namun ada satu kelebihan dari koran cetak yaitu kita bisa membaca semua topik berita meski hanya sepintas lalu.

Misalnya meskipun saya tidak suka membaca berita ekonomi namun paling tidak ketika membolak-balik koran, saya dapat melihat sepintas isi dari berita tersebut.

Hal ini berbeda ketika membaca berita online, saya hanya mengklik kategori atau judul berita kesukaan. Berita lainnya saya lewatkan begitu saja.

Di eranya koran cetak, saya senang bertandang ke rumah orang yang berlangganan koran. Di atas meja atau kolong meja di ruang tamu selalu ada koran terbaru dan edisi-edisi sebelumnya. Saya bisa membaca koran tersebut sepuasnya.

Demikianlah cerita tentang loper koran dan koran cetak yang kini tenggelam dalam perkembangan teknologi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun